NATUNA (KP),-Sekretariat Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menggelar Pelatihan Menjahit Masker Ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam rangka mendukung program Maskerisasi Desa (gerakan 500 juta masker di desa).
Suniah, S.Sos selaku Kaur Pelatihan dan Kursus SKB Natuna, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut SKB Natuna bekerjasama dengan Kementrian Desa Tertinggal dan Bakti Kominfo. “Kita bekerjasama dengan Kementrian Desa Tertinggal dan Bakti Kominfo,” sebut Suniah menjawab koranperbatasan.com, di ruang dinasnya, Sabtu, 07 November 2020.
Suniah menyebutkan bahwa SKB Natuna sudah melaksanakan kegiatan tahap awal program Maskerisasi Desa (gerakan 500 juta masker di desa) melalui webinar online (zoom meeting) pada hari Rabu, 21 Oktober 2020. “Setelah webinar ini kami akan dikirim masker kit dari pihak jahitin yaitu berupa bahan dan contoh masker yang ber-Standar Nasional Indonesia (SNI),” ujar Suniah.
Suniah menjelaskan, bahan-bahan yang sudah diterima SKB Natuna dari pihak jahitin selanjutnya diolah menjadi masker sesuai dengan pentujuk yang diarahkan pada saat webinar. “Setelah jadi masker kita posting ke grup dan ada mentornya yang menilai apakah sudah baik atau belum,” jelas Suniah.
Lanjut Suniah menuturkan, khususnya dari SKB Natuna dalam pelatihan tersebut diikuti oleh 10 orang peserta dan masker yang sudah jadi akan dibagikan ke orang-orang terdekat. “Untuk ke desa-desa, dari pihak jahitin mungkin merekrut beberapa penjahit. Kita mengembangkan ilmunya saja dan menerapkan dilingkungan sekitar,” tutur Suniah.
SKB Natuna sendiri menyediakan masker ber-Standard Nasional Indonesia (SNI) dan telah mendapatkan orderan dari dinas pendidikan dan juga pihak-pihak lain. Oleh karena itu diharapkan para peserta pelatihan dapat mengikuti dengan serius dan mengembangkan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh karena masker sudah menjadi barang pokok sehari-sehari dimasa pandemi Covid-19.
“Mungkin setelah masa pandemi pun kita dianjurkan untuk tetap memakai masker. Diharapkan ibu-ibu yang sudah bisa menjahit masker ber-Standar Nasional dan ber-standar kesahatan yang ada filternya bisa menerima orderan” tutup Suniah. (KP).
Laporan : Johan