NATUNA (KP),- BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Natuna mengunjungi seluruh pulau di Natuna untuk melakukan sosialisasi dan pendataan badan usaha yang belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, tidak terkecuali pulau terluar NKRI, yaitu Pulau Laut, Natuna, Kepri, berbatasan langsung dengan negara Vietnam, pada 14 hingga 18 November 2019.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Natuna, Sunardi bersama tim melakukan kunjungan kerja ke wilayah Pulau Laut dalam rangka pembinaan kepada 3 desa dan pelaku-pelaku usaha yang belum mendaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
“Sebagai rasa tanggung jawab sebagaimana yang diamanatkan oleh UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,” kata Kepala BPJS Kabupaten Natuna di Pulau Laut, Senin 18 November 2019.
Ia juga menyampaikan bahawa, ini merupakan kecamatan ke tiga di luar pulau bunguran yang mereka kunjungi, dimana sebelumnya tim telah melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Pulau Tiga dan Pulau Tiga Barat.
“Minggu depan akan melakukan kunjungan ke Pulau serasan. Tujuan utamanya adalah mengunjungi Kantor Kepala Desa dan BPD yang belum mendaftarkan perangkat desa dan BPD nya ke BPJS Ketenagakerjaan, serta melakukan pendataaan, sosialiasi kepada pelaku usaha dan para nelayan yang ada di masing- masing desa,” pungkasnya.
Saat ini, menurutnya, masih terdapat beberapa Kantor Desa dan BPD yang belum mendaftarkan perangkat desa dan BPD ke program BPJS Ketenagakerjaan meskipun untuk iurannya sudah di anggarakan dari APBDes.
“Beberapa kendala banyak dialami yaitu jarak dari desa ke Kota Ranai cukup jauh, sehingga BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Natuna menjemput bola langsung ke kantor desa untuk pendaftarannya,” ungkap Sunardi.
Dari hasil kunjungan, khususnya Pulau Laut, telah terdaftar perangkat desa dan BPD sebanyak 2 desa dan 3 BPD, sedangkan dari pelaku usaha terjaring 10 pelaku usaha yang belum terdaftar, 5 usaha langsung mendaftar ditempat.
Selain pemerintah setempat, Tim BPJS Ketenagakerjaan Natuna juga bertemu dengan Nalo, tokoh masyarakat sekaligus pengusaha lokal, untuk memastikan seluruh proyek yang berjalan di Pulau Laut sudah terdaftar ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
“Saat ini jumlah pekerja di Natuna yang telah menjadi peserta BPJS Ketenagerjaan sebanyak 13.119 orang. Terdiri dari 6.494 tenaga kerja formal, 1.075 pekerja informal , 5.630 tenaga kerja yang bekerja di sektor jasa konstruksi, serta 934 Badan Usaha atau Pemberi Kerja,” ungkap Sunardi.
Selain itu, Ia juga mengatakan jika dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terdaftar di BPJS ketenagakerjaan dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja di Kabupaten Natuna sangat kecil.
“Karena itu kami terus melakukan sinergitas dengan pemerintah daerah serta stakeholder yang ada untuk meningkatkan coverage share peserta BPJS Ketenagakerjaan guna memberikan perlindungan kepada tenaga kerja di Natuna, melalui 4 program BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jamina Pensiun (JP),” pungkas Sunardi. (KP).
Laporan : Cherman