JAKARTA (KP) – Usai disebut-sebut adanya potensi korupsi di dalam tubuh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, Menteri Badan Usaha Milik Negara (Erick Thohir) langsung bergerak cepat.
Dia memanggil Direktur Keuangan dan Investasi PT Asabri (Persero) Rony Hanityo Apriyanto. Pemanggilan ini untuk meminta penjelasan terkait kondisi asuransi pelat merah tersebut.
Di Kementerian BUMN, Rony datang pada Jumat (10/1/2020) sore dan turun pada pukul 18.22 WIB. Dengan setelan batik coklat rapi, ia keluar sendiri.
Ketika ditanya wartawan keperluannya, Ia mengakui baru saja ada obrolan dengan Erick. Namun, ia enggan menjelaskan panjang lebar. “Saya belum bisa ngomong, arahan pak Menteri,” ujarnya.
Pada pagi harinya, Erick Thohir sudah berbicara mengenai Asabri. Namun dia masih enggan berkomentar banyak. “BPK keluarkan audit Jiwasraya, kalau Asabri belum dapat audit BPK. Jangan nanti mikir mikir apa. Saya belum siap bicara Asabri, sebab saya belum tahu,” ujar Erick.
Kasus ini makin muncul ke permukaan setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD bicara soal dugaan kasus korupsi di Asabri. Ia menduga korupsinya hingga Rp 10 triliun dari yayasan yang dikumpulkan dari para prajurit TNI.
“Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu,” kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020) dikutip dari detik.com.
Sumber: CNBCINDONESIA.COM/Ferry Sandi