Prabowo Bertolak ke Filipina, Soal Pembebasan Sandera Abu Sayyaf

Terbit: oleh -41 Dilihat
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto (Foto: Kumparan.com)

JAKARTA (KP)Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hari ini, Kamis (26/12), bertolak ke Filipina untuk membahas upaya pembebasan satu lagi WNI sandera Abu Sayyaf. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada acara serah terima dua WNI yang telah berhasil diselamatkan dari Abu Sayyaf.

“Hari ini juga Pak Menteri Pertahanan kita menuju ke Filipina karena sudah ada jadwal untuk bertemu dengan menteri pertahanan dan pagi, saya juga berkomunikasi dengan pihak Pak Prabowo untuk menyampaikan juga beberapa hal, termasuk juga masalah sandera ini,” kata Retno, Kamis (26/12).

Ketiga WNI itu diculik Abu Sayyaf di dekat Pulau Tambisan, Malaysia, pada September lalu. Muhammad Farhan (27), belum berhasil diselamatkan dalam penyerbuan militer Filipina ke markas Abu Sayyaf pada Minggu (22/12). Dua WNI lainnya, Maharudin Lunani (48) dan Samiun Maneu (27), berhasil bebas dan telah diserahkan kepada keluarga.

 

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pada acara serah terima Anak buah kapal (ABK) yang menjadi sandera di Filipina. (Foto: Kumparan.com/Fanny Kusumawardhani)

 

Retno menjelaskan koordinasi dan komunikasi terus terjalin antara pemerintah Indonesia dan Filipina untuk pembebasan Farhan.

“Kemarin saya melakukan komunikasi kembali dengan Menhan Filipina dan membahas upaya pembebasan satu sandera lagi yaitu Muhammad Farhan, yang merupakan putra dari Pak Maharudin,” kata Retno.

 

Suasana serah terima Anak buah kapal (ABK) yang menjadi sandera di Filipina, Maharudin dan Samiun, kepada pihak keluarga setelah dibebaskan. (Foto: Kumparan.com/Fanny Kusumawardhani)

 

Retno pun mengaku jika Menhan Filipina merespons baik permintaannya. Nantinya, pihak Filipina akan menindaklanjuti permintaan tersebut.

“Kita meminta agar upaya penyelamatan, upaya pembebasan dengan selamat, dapat juga segera dilakukan dan Menteri Pertahanan Filipina mengatakan akan bekerja sekeras mungkin untuk pembebasan tersebut,” ujar Retno.

Kelompok teroris Abu Sayyaf yang telah berbaiat kepada ISIS di selatan Filipina kerap menculik untuk meminta tebusan. Untuk ketiga WNI kali ini, Abu Sayyaf meminta tebusan hingga senilai Rp 8 miliar.

Retno mengatakan pemerintah Indonesia akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan Farhan. “Saya juga mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar beliau dapat dibebaskan dengan selamat,” ujar Retno.

 

 

 


Sumber: KUMPARAN.COM/Denny Armandhanu


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *