Natuna, (KP), – Camat Bunguran Utara Kabupaten Natuna Provinsi Kepri, Izhar, S.Sos mengatakan Natuna memiliki banyak peluang untuk bisa berkembang. Tergantung sejauh mana Natuna menanggapi sinyal dampak gelobalisasi pembangunan kedepan. Karena Natuna akan menjadi salah satu pusat lalu lintas perdagangan internasional, seperti adanya pembangunan Terusan Kra atau Terusan Tanah Genting Kra yang melewati daratan Thailand bagian selatan, mempersingkat waktu transportasi laut, sama seperti Terusan Panama dan Terusan Suez. “ Nah, proyek raksasa sepanjang 120 kilometer, dengan lebar 500 meter ini telah dimulai pembangunannya pada tahun 2015, dan rampung tahun 2025, “ ujar Izhar.
Menurut Izhar, Terusan Tanah Genting Kra diusulkan pada tahun 1677, ketika Raja Thai Narai yang Agung meminta insinyur Perancis de Lamar meneliti kemungkinan membangun terusan yang menghubungkan Songkhla dengan Myanmar. Prediksi, Terusan Kra akan mematikan ekonomi tiga negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia yang selama ini menjadi negara “penguasa” Selat Malaka, sebagai jalur lalulintas utama kapal dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik, “ sebut Izhar.
Bicara kepentingan bisnis, kata Izhar, pengusaha cargo dan kapal tangker, tentunya akan memilih Terusan Kra sebagai alur pelayaran. Karena itu, merupakan jalur pintas, sehingga diyakini banyak kapal perdagangan dari Asia Timur ke Eropa dan Amerika tidak lagi melewati Selat Malaka. “ Implementasinya, tentu akan mempengaruhi perekonomian yang ada di Natuna, karena Terusan Kra ini, merupakan jalan pintas menuju suatu daerah menjadi lebih pendek. Natuna memiliki peluang untuk memperoleh penepatan semacam kapal kargo sebagai tempat parkirnya. Dari konsesp pembangunan secara berjenjang itu, Natuna memiliki peluang untuk dapat mengembangkan ekonomi kerakyatannya, “ cetus Izhar.
Usai menikmati lontong sayur dan segelas teh panas, disalah satu rumah makan seputaran Ranai, pada Jum’at (06/04), Izhar mengatakan selain Terusan Kra, pembangunan bandara bertaraf internasional yang pernah direncanakan oleh mantan presiden BJ Habibi beberapa tahun silam juga patut didukung. Karena pembangunan bandara tersebut akan memancing tumbuhnya perekonomian baru. “ Ditambah dengan wacana Pak Habibi, beliau ingin membangun sebuah bendara internasional di Natuna, tentu akan mempercepat akses kita keluar negeri. Dengan adanya bandara berkelas internasioanal itu, akan memperluas kesempatan penerbangan. Nah, peluang-peluang semacam ini, pemerintah memang harus jeli membaca, dan segera mengimplementasikannya, “ imbuh Izhar.
Terkait pembangunan bandara, Izhar menyebutkan sudah pernah dilakukan survey menentukan titik lokasi. “ Kemarin kawan-kawan dari perhubungan sudah pernah melakukan surpey. Mereka mencari dimana lokasi strategis untuk dibangun bandara bertaraf internasional tersebut. Kalau tidak salah saya lokasinya didaerah Tebing Tinggi antara Kelarik dan Batubi. Hari ini, kita melihat akses jalan menuju kelokasi sudah mulai digesa pembangunannnya. Jika ini terjadi, dengan sendirinya perekonomian masyarakat akan tumbuh, “ papar Izhar.
Lebih jauh lagi, Izhar menjelaskan, pembangunan bandara internasional ini merupakan salah satu upaya mengantisipasi, jika kedepan bandara yang sudah ada, beralih fungsi menjadi pangkalan militer. Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, yang telah mencanangkan Natuna sebagai sentral pertahanan diwilayah perbatasan, baik laut, darat maupun udara. “ Supaya nantinya tidak mengganggu aktifitas sipil. Masterplannya sudah ada di Badan Pengelola Percepatan Pembangunan Natuna (BP3N). Sebenarnya ini sudah lama direncanakan oleh Pemerintah Pusat. Cuma sekarang ini, baru sebatas pengajuan, realisasinya kita belum tahu, apakah sudah dimasukan kedalam rencana pembangunan daerah, “ jelas Izhar.
Dihujung pembicaraan, Izhar, memastikan masyarakat Kecamatan Bunguran Utara mendukung penuh terealisasinya pembangunan bandara internasional itu. Karena ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pembangunan tersebut. “ Kita harus mendukung pembangunan bandara internasional ini, karena kelasnya bukan menghubungkan kabupaten ke provinsi, tetapi sudah keluar negeri. Manfaatnya tentu banyak, masyarakat berjualan bisa terbantu, akses jalan jadi bagus, kalau selama ini mau ke singapore kita harus batam dulu, dengan adanya bandara disini kita bisa langsung. Apa lagi sekarang sudah ada pabrik pelelangan ikan di Selat Lampa, dan wacana menjadikan Natuna Provinsi Khusus, tentu bandara bertaraf internasional ini sangat diperlukan, “ tutup Izhar. (Amran).