NATUNA (KP),- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, H. Hussyaini, S.IP berharap masa pandemi Covid-19 cepat berlalu. Masyarakat Natuna khususnya dan Indonesia pada umum semoga diberi perlindungan oleh Allah SWT.
Meski Natuna masih zona hijau, Hussyaini berharap masyarakat tetap senantiasa megikuti anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan. “Supaya kondisi normal lagi. Jadi ikutilah protokol kesehatan dengan tetap selalu membiasakan diri mencuci tangan, jaga jarak dan memakai masker. Karena itu, cara mencegah penyebaran Covid-19,” katanya kepada koranperbatasan.com di ruang dinasnya, Selasa 09 Juni 2020.
Hussyaini menyebutkan tidak ada kegiatan yang bisa mereka lakukan selama masa pandemi Covid-19. “Kegiatan ketenagakerjaan yang sudah kita terapkan selama ini semuanya dipending. Karena anggarannya tidak ada lagi. Semuanya sudah dipangkas untuk Covid-19. Kita cuma melakukan pelayanan administrasi surat-menyurat saja,” ujarnya.
Kata Hussyaini, tidak ada kegiatan yang bisa dilaksanakan bukan karena sengaja. Tetapi mengikuti anjuran pemerintah pusat. “Jadi memang sudah ada aturan dari Kementerian Keuangan. Setiap daerah itu, terjadi pemangkasan anggaran, termasuk Kabupaten Natuna. Pemangkasan ini, kemudian terjadi disetiap OPD, termasuk dinas kita,” terangnya.
Menurut Hussyaini sebelum pandemi Covid-19, Disnakertrans punya banyak kegiatan seperti pelatihan menjahit bagi masyarakat Natuna. “Kita juga ada kegiatan mengelas. Untuk kegiatan ini kita masih menunggu persetujuan dari bupati. Tetapi kita tetap melihat situasi dan kondisi di Natuna seperti apa. Jika disetujui dan memungkinkan, kita lanjut,” imbuhnya.
Melihat situasi dan kondisi lanjut Hussyaini, dikarenakan para peserta pelatihan yang akan mengikuti kegiatan mengelas tersebut tidak hanya dari ibu kota kabupaten saja. “Persetujuan beliau pun kita melihat kondisi juga. Karena yang ikut pelatihan itu, anak-anak dari pulau bunguran besar. Kegiatan ini, bukan dari Pemda, tetapi anggaran yang dikelola oleh balai pelatihan kerja di Padang,” jelasnya.
Kemarin itu, lanjut Hussyaini ada lima paket kegiatan pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK) Padang untuk meningkatkan keterampilan masyarakat di Natuna. “Jadi empat paket tidak bisa dipakai. Cuma bisa satu paket saja, yang disetujui hanya otomotif. Nah, itu pun BLK Padang masih menunggu pandemi Covid-19 usai. Jika situasi sudah aman baru bisa, itu pun harus mendapat izin dari bupati dulu,” pungkasnya.
Melihat kondisi keuangan saat ini, Hussyaini tidak yakin akan ada penambahan atau perubahan anggaran pada APBD-P nanti. “Jadi semua dinas itu sama, yang dipangkas adalah belanja modal dan belanja barang jasa, seperti perjalanan dinas. Yang jelas setiap OPD kena potong 50 persen. Jadi belum ada permintaan untuk APBD-P, kita tidak bisa mengira-ngirannya. Kalaupun ada penambahan, ya dari Menteri Keuangan. Tapi dengan kondisi sekarang ini, saya rasa tidak mungkin,” tutupnya. (KP).
Laporan : Riduan / Yani