Luar Biasa Pemkab Oku Keluarkan 1 Miliar Setiap Bulan Hanya Untuk Bayar Lampu Jalan

Terbit: oleh -17 Dilihat
Potret-gambar-peneragan-lampu-jalan-menggunakan-tenaga-surya

BATURAJA, (KP),- Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (Kabupaten Oku) Provinsi Sumatera Selatan (Provinsi Sumsel) terpaksa harus membayar  beban biaya  mendekati angka Rp.1 Miliar pada setiap bulan, hanya untuk  biaya lampu jalan yang terpasang di kota dan desa-desa. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Oku, Aminelson S.Sos,  kebutuhan dana yang mencapai Rp.1 Miliar tersebut, harus di bayar kepada PLN terhadap 2.356 titik lampu jalan, plus lampu liar di pasang sendiri oleh masyarakat.

Aminelson menjelaskan, beban biaya dari 2.356 lampu jalan ini, terus  membengkak hingga  “mencekik leher” akibat ulah oknum masyarakat yang seenaknya memasang lampu  secara pribadi. Sedangkan  pembayaranya, tetap menjadi tanggungan Pemerintah Daerah. Karena penggunaan lampu jalan sudah di atur dengan sistem meterisasi. ” Kalau pembayaran kita  hanya berdasarkan titik lampu jalan yang resmi saja, nilainya tidak akan sebesar itu. Persoalannya yang terjadi sekarang, banyak masyarakat  seenaknya memasang lampu jalan  di depan rumah masing masing. Sedangkan beban pembayaranya  bergabung  ke meterisasi lampu jalan yang tersedia. Jadi ini yang membuat tanggungan setiap bulanya mendekati angka 1 Miliar, ” ujar Aminelson kepada wartawan koranperbatasan.com.

Menurutnya, untuk menekan besarnya biaya yang wajib dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, dalam memenuhi kebutuhan lampu jalan mulai dari kota hingga desa. Dinas Perhubungan Kabupaten Oku, rencananya bakal beralih ke teknologi dengan cara memasang lampu bertenaga surya.  ” Rencana kita mulai ahir tahun 2018 ini, lampu jalan yang dipasang tidak lagi menggunakan aliran listrik PLN. Tetapi menggunakan tenaga surya, “ terang Aminelson.

Lampu  ini, lanjut Aminelson, nantinya akan di pasang pada titik tertentu yang dinilai sangat pantas. “ Tanpa mengecualikan kota dan desa hingga ke pelosok sekalipun. Harapan kita agar nilai positif  beban pembayaran bisa di tekan. Kemudian wilayah yang belum terjangkau oleh PLN juga bisa kita layani.  Untuk teknologi baru ini belum bisa kami rincikan berapa titik yang akan di pasang. Karena masih menunggu hasil final dari Pemerintah Pusat, ” tutup Aminelson mengakhiri. (Syahril).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *