MALAM KELABU
Hari itu tepat pukul dua belas malam
Hujan rintik menambah suasana
Ia ingin pulang
Bercerita dan bercanda tawa
Ekspetasi senantiasa tak seindah realita
Tak ada senyuman malam itu
Ia hanya duduk di atap tak betuan
Mengadu nasib
Hingga bermain drama
Tokoh antagonis begitu lihai
Memainkan perannya
Alurnya maju mundur
Namun begitu menyayat hati
Air mata pun ikut bermain
Cacian?
Hinaan?
Menguasai diri
Lantas ia pun terpaksa pergi
Rehat sejenak
Menenangkan diri
—-
RETAK NAMUN TAK PECAH
Egois…
Saat itu aku duduk di atas ubin
Diam tanpa sepatah kata
Melihat daun yang terjatuh
Tali yang menjuntai
Ruang itu tak pernah padam
Penuh…
Bisikan alam
Bait-bait ungkapan
Membentuk persepsi bersama
“Kubu”
Kau senang aku juga
Kau sedih aku juga
Tapi dimana saat aku benar membutuhkan?
Seperti tak kenal
Buang muka
Bahkan tak ada tegur sapa
Salahkan aku?
Silahkan…
Tenang, aku hanya retak belum pecah
DATA DIRI PENULIS
Nama : Muhammad Rezi Andesta (Nim : 2003010008)
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjungpinang, 18 Mei 2002
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji