Asita Kalsel Survei ke Tahura Sultan Adam

Terbit: oleh -34 Dilihat
Menikmati-madu-kalulut-Tahura-Sultan-Adam

BANJARBARU (KP),- Pagi menjelang siang, Jumat (10/1), Ekowisata Tahura Sultan Adam dikunjungi tamu istimewa. Para pelaku usaha bidang traveling dan wisata melakukan survei titik objek wisata yang ada dikawasan ini.

Sebanyak 16 orang yang tergabung dalam Assosiasi Travel Agen (Asita) Kalsel, selama dua hari mengeksplorasi kawasan. Rumah Pesanggrahan Rakyat, Puncak Bukit Besar, Puncak Panorama, Habituasi Satwa, Budi Daya Kelulut, Pulau Rusa dan Pulau Bekantan, tak lupat dari pengamatan dan dokumentasi mereka.

Siang harinya, rombongan melanjutkan ke Desa Wisata Belangian. Untuk melihat langsung objek wisata disana agar bisa dipromosikan kepada wisatawan domestik dan manca negara. Saat itu hujan mengguyur deras di Pelabuhan Tiwingan Lama. Para praktisi wisata dan travel ini bergegas memasuki kelotok yang dilambungnya bertuliskan Sultan Adam.

Satu jam menyusuri  waduk Riam Kanan dengan perbukitan hijau di kanan dan kiri, tibalah rombongan di Desa Wisata Belangian. Cuaca, saat itu masih belum bersahabat. Hujan masih tercurah dari langit. Semua bertahan di dalam kelotok. Tiga puluh menit kemudian, hujan mulai reda.

Satu persatu keluar dari kelotok dan berjalan kaki menuju rumah salah satu warga desa. Tempat mereka menginap. Irvan, Kepala Seksi pada P3H yang mendampingi rombongan ASITA Kalsel menuturkan survei destinasi wisata ini untuk melihat potensi agar bisa dipromosikam kepada wisatawan. “Semoga dengan adanya survei ini,  semua destinasi bisa dikenal dan minati  wisatawan,” ucapnya.

Dewi Setiawati, Ketua Libang Asita Kalsel mengatakan Desa Wisata Belangin memang dari dulu sangat bersih, dan keasriannya selalu terjaga. “Ini sangat-sangat layak dijual,” kata pemilik Family Tour & Travel ini.

Ditemani gerimis, warga Belangian berdatangan. Mereka menghadiri diskusi dan dialog seputar destinasi wisata di desa ini. Salah seorang dari rombongan, Anton  mengatakan begitu sampai di dermaga wisata, ia merasakan suasana yang cukup menyenangkan dan mengobati rasa lelah kita dalam perjalanan. Karena semua yang ada dalam Sapta Pesona sudah terpenuhi di sini,” kata pria yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia.

Anton bercerita,  para bule dari Eropa sukanya dengan wisata alam yang natural. Bahkan,  mereka punya  hobi  tracking beberapa malam di hutan. “Belangian ini sangat disenangi oleh para bule,” ungkapnya.

Silaturahmi sekaligus sharing seputar dunia wisata ini kemudian diakhiri dengan foto bersama. Antara warga Belangian dan rombongan Asita Kalsel. Keesokan hari, Sabtu (11/1) pagi, hujan ternyata kembali turun. Tetapi, agenda harus terus berjalan. Rombongan didampingi Pokdarwis dan Aparat Desa Belangian beranjak menuju beberapa objek yang ada dikawasan ini.

Titik yang didatangi adalah kawasan yang ditumbuhi pohon besar. Tak jauh dari desa. Tempat ini adalah tipikal hutan hujan tropis yang menjadi kebanggaan Kalsel dan termasuk dalam kawasan konservasi Tahura Sultan Adam. “Ini layak jual kewisatawan,” ucap Endang, anggota rombongan Asita Kalsel.

Kepala Tahura Sultan Adam, Ainun Jariah mengucapkan terima kasih kepada jajaran Asita Kalsel yang turut mendukung dalam mempromosikan destinasi wisata di Tahura Sultan Adam. “Kedepan,  kita akan gali lagi potensi wisata yang ada. Bukan hanya di Belangian saja,  akan tetapi potensi wisata lain di desa-desa yang ada dalam kawasan Tahura,” pungkasnya. (KP).


Pewarta : Adam Subayu


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *