Tradisi Larung Sesaji Sedekah Laut, Polres Rembang Alihkan Jalur Pantura

Terbit: oleh -339 Dilihat
Rekayasa arus lalu lintas dalam rangka Larung Sesaji Sedekah Laut Desa Tasik Agung, Kabupaten Rembang.

Rembang – Kepolisan Resor (Polres) Rembang melakukan pengalihan jalur Pantai Utara (Pantura) arah Surabaya – Semarang dalam rangka Larung Sesaji Sedekah Laut atau Syawalan Desa Tasik Agung, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah pada Senin, 07 April 2025.

Tradisi Larung sesaji ini di gelar rutin setiap satu tahun sekali, biasanya dilakukan satu Minggu selepas Hari Raya Idul Fitri, kegiatan arak-arakan ini akan berlangsung dalam satu hari di mulai sekitar jam 9.30 WIB sampai selesai.

Kapolres Rembang AKBP Dhanang Bagus Anggoro S.I.K. M.H, melalui Kasat Lantas AKP Ryan Mitha Pangesty S.Tr.K., S.I.K menjelaskan tentang pengalihan arus jalan Pantura Rembang – Lasem, pengalihan ini di lakukan karena akan di gunakan kegiatan arak arakan Larung sesaji sedekah laut.

“Kebetulan pada hari Senin besok arak-arakkan menggunakan Jalur Pantura arah Lasem-Semarang, sehingga arah lalulintas kita alihkan ke jalur alternatif jalan lingkar Selatan,” ujarnya.

Lanjut AKP Ryan Mitha Pangesty, untuk Truk bermuatan berat akan di parkirkan pada lokasi kantong parkir, sedangkan untuk kendaraan bermuatan ringan dan kendaraan kecil di alihkan ke jalan lingkar Selatan melalui jalan depan soklin menuju arah Desa Weton dan Desa Ngotet, sedangkan pengendara yang akan menuju Blora bisa melalui Perempatan Galonan.

Sementara itu untuk arah dari Blora dan Surabaya menuju Semarang belok kiri melalui Desa Jeruk, kemudian Desa Waru pada perempatan lampu merah Desa Pentungan Ke kiri menuju arah Semarang, begitu pula arah dari Semarang Ke Blora atau Surabaya, juga di alihkan menggunakan jalur alternatif.

“Semoga dalam pengalihan arus ini kegiatan bisa berjalan dengan lancar tidak ada kemacatan.,” ungkap AKP Ryan Mitha Pangesty. (KP).


Laporan : Suparjan


Tentang Penulis: Mhd Roy

"Terpujilah mereka yang gigih sebarkan bahan bacaan seperti Informasi kepada mereka yang haus ilmu pengetahuan. Bahwa mereka haus ilmu pengetahuan itulah yang sebenarnya menyodorkan jendela dunia. Pentingnya, agar anak-anak bangsa dapat berfikir seluas cakrawala."

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *