MENUNTUT ilmu di luar negeri memang merupakan harapan banyak orang. Namun hal itu tidak mudah dilakukan biaya dan sulitnya sistem pendidikan di beberapa negara. Walau begitu, ada beberapa pelajar Indonesia berhasil menempuh pendidikan di luar negeri. Seperti yang dialami oleh Andhika Putra Sudarman, pemuda asal Indonesia ini.
Andhika menyelesaikan pendidikannya secara prestisius di universitas paling bergengsi di Amerika Serikat, yaitu Harvard University. Berkuliah di Harvard University dapat dikatakan sebagai cita-cita hampir seluruh mahasiswa di indonesia bahkan dunia. Setiap tahun sekolah hukum di universitas itu, yaitu Harvard Law School hanya menerima sekitar 800 mahasiswa yang berasal dari seluruh dunia.
Pemuda asal Tanjungpinang, Kepulauan Riau ini satu-satunya orang Indonesia yang lulus dari program S-2 Harvard Law School. Andhika mampu masuk kategori “Harvard Law School’s Class Marshal” dan lulus dengan penghargaan “Harvard Law School’s Dean’s Award”
Tak tanggung-tanggung, pemuda lulusan Harvard University ini menjadi pemuda Indonesia pertama yang terpilih untuk berpidato di wisuda Harvard Law School pada 28 Mei 2020 lalu. Upacara kelulusan program S-2 Andhika di Harvard Law School dilakukan secara daring (online) lantaran masih masa pandemic Covid-19. Namun begitu hal itu tidak melunturkan rasa bangga Andhika untuk tetap berpidato pada hari wisudanya tersebut.
Sebelumnya di tahun 2011, lulusan SMA Negeri 1 Tanjungpinang ini juga masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia melalui Ujian Tertulis. Saat berkuliah di UI, ia pernah menyandang predikat Juara 1 Mapres (Mahasiswa Berprestasi) Tingkat Nasional Tahun 2014.
Perjuangan pemuda ini untuk dapat masuk Harvard Law School yang terkenal sebagai almamater mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, nyatanya tidak mudah. Sejumlah keterbatasan dan tantangan juga pernah dilalui Andhika. Tetapi itu semua menjadi modal kuat bagi Andhika untuk meraih prestasi di Negeri Paman Sam.
Dulu Andhika pergi ke Jakarta untuk kost sendiri, bimbel 3 bulan berharap bisa diterima di UI. Siapa sangka, perjuangannya mengantarkan dia tidak hanya kepada UI, tetapi juga ke Harvard. Andhika mengatakan dia bahkan tidak pernah bermimpi untuk sampai ke Harvard, tetapi sekarang dia tidak hanya lulus bahkan mendapatkan berkat yang luar biasa. Dari situ kita belajar hidup harus berjuang keras demi impian, dan tidak mimpi yang terlalu tinggi untuk digapai.
Sejak awal kuliah, Andhika sudah terpilih untuk menjadi “Class Marshal” di angkatannya. Hanya terdapat 6 orang Class Marshal (perwakilan kelas yang dipilih melalui seleksi) yang mewakili sekitar 800 orang. Selain keren Class Marshal memiliki keistimewaan untuk berjalan di barisan paling depan ketika lulus dan membawa bendera Harvard Law School. Itulah kenapa Andhika semangat mengikuti pemilihan Class Marshal agar membuat bangga orang-orang dari Indonesia, sekaligus bisa membawa nama baik Indonesia.
Selain itu Andhika sempat memenangkan kompetisi hackaton yang diadakan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT). Hackaton merupakan produk rekaan, prosesnya meliputi coding dan modeling. Andhika juga pernah 2 kali menjadi juror di simulasi sidang (mock trial) penerapan sistem hukum Amerika. Selain itu Andhika juga menjadi pembicara dalam American Democratic Debate, acara Harvard Law School. Acara tersebut mensimulasikan debat calon presiden kala itu.
Melihat Andhika yang begitu memiliki prestasi dan membanggakan bangsa Indonesia seharusnya membuat kita sebagai penerus bangsa mempunyai mimpi yang besar seperti Andhika. Kita harus selalu gigih untuk mempersiapkan diri sehingga impian kita dapat terwujud. (KP).
Penulis : Nurul Hasanah
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji