Indonesia sebagai negara yang kaya akan Keanekaragaman hayati lautnya menyimpan banyak sekali jenis-jenis rumput laut didalamnya yang dapat kita jumpai ketika kita datang ke pantai atau bahkan ketika sedang menyelam kedalam laut. Pasti sudah banyak yang mengetahui apa itu rumput laut, jadi rumput laut (makroalga) itu adalah ganggang alga (algae) yang berbentuk poliseluler dan hidup dilaut. Jenis yang paling banyak terdapat di perairan Indonesia adalah Glacilaria, Gelidium, Eucheuma, Hypnea, Sargassum, dan Turbinaria, merupakan jenis rumput laut yang telah mampu dikembangkan ratusan jenis produk yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri (DKP, 2004). Nah dari sekian banyak jenis rumput laut yang dapat dijumpai salah satu rumput laut yang sangat berjuta maanfaat bagi kehidupan manusia maupun biota yang ada didalam laut yaitu jenis Sargassum.
Rumput laut jenis Sargassum umumnya merupakan tanaman perairan yang mempunyai warna coklat, berukuran relatif besar, tumbuh dan berkembang pada substrat dasar yang kuat. Bagian atas menyerupai semak yang berbentuk simetris bilateral atau radial. Habitatnya di perairan dangkal sebatas masih menerima cahaya matahari. Bersifat benthic melekatkan diri (Thallus) pada substrat pasir, karang, fragmen karang mati dll. Sebarannya hampir diseluruh perairan laut Indonesia yang memiliki rataan terumbu karang. Rumput laut coklat Sargassum ini memiliki pigmen yang memberikan warna coklat dan dapat menghasilkan algin atau alginat, laminarin, selulosa, fikoidin dan mannitol.
Pemanfaatan serta pengelolaan rumput laut coklat Sargassum. sp sangat diperlukan mengingat rumput laut tidak hanya berperan secara ekologis, namun juga memiliki fungsi yang jauh lebih bermanfaat demi memenuhi kebutuhan manusia. Untuk itu, hendaknya kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki banyak titik pantai yang sangat subur dan kaya akan rumput laut selalu menjaga serta mengelola kekayaan laut yang kita miliki. Sehingga dimasa yang akan datang, akan muncul peluang untuk mensejahterakan Indonesia melalui rumput laut coklat ini.
Rumput laut Sargassum sp. telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat. Sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat gula atau vegetable-gum, protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kalium. Selain itu, rumput laut juga mengandung vitamin-vitamin, seperti A, B1, B2, B6, B12, dan C; betakaroten; serta mineral, seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat besi, dan yodium.
Sargassum sp. memiliki kandungan Mg, Na, Fe, tanin, iodin dan fenol yang dapat digunakan sebagai bahan antimikroba. Sargassum sp. memiliki kandungan Mg, Na, Fe, tanin, iodin dan fenol yang berpotensi sebagai bahan antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri pathogen yang dapat menyebabkan diare.
Potensi rumput laut selain dimanfaatkan sebagai bahan pangan, banyak sekali bentuk pengembangannya. Dapat dijadikan sebagai farmaseutika dan kosmetiseutika dengan memanfaatkan senyawa bioaktif yang terkandung didalamnya. Selain itu bisa juga dijadikan sebagai sumber energi bahan bakar dari bioetanol. Bioetanol ini mekanisme pembuatannya mengalami tiga tahap, yaitu menghidrolisa pati yang terdapat dari rumput laut, lalu pati tersebut akan difermentasikan sehingga menjadi etanol dan CO2, setelah itu etanol tersebut dimurnikan dengan cara destilasi agar dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Bahkan Pemerintah kedepan akan berencana mengembangkan potensi rumput laut menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik dengan kapasitas 100 MW. Dengan mengolah rumput laut dengan bantuan mesin pengolah agar menjadi gas, gas tersebut nantinya akan dijadikan bahan bakar untuk penggerak turbin yang ada pada pembangkit listrik. (KP).
PENULIS : Roki Juanda putra (180254241021), Nahdah ayatillah (180254241022), Ahmad Saipul Hadisyah (180254241023), Ramona Destrica (180254241024), Darnia Repo Julianda (180254241025), Elisa Noviyanti (180254241027), Febby Felsetia WS (180254241028), Widiya Destini Siringoringo (180254241030), Zuhrotul Lailiah (180254241032), Nur Anisa (180254241032), Erika Damai Yanti Simamora (180254241033), Muhammad Fachry Fernando (180254241034), Aunnike Juniwati Br Marbun (180254241035), Jhonatan Rian Rovery (180254241036), Siska Sihombing (180254241037).
Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji