Hampir Roboh dan Menyedihkan, SDN 1 Pekon Unggak Perlu Sentuhan

Terbit: oleh -42 Dilihat
Ruang-belajar-SDN-1-Pekon-Unggak-di-Dusun-Lebung-Sari-Kecamatan-Kelumbayan-Kabupaten-Tanggamus

TANGGAMUS (KP),- Dunia pendidikan tempat dimana cikal bakal generasi penerus bangsa ditempa dan dibentuk, mempersiapkan individu-individu yang handal guna menyongsong masa depan cerah.

Kehadiran sekolah sudah barang tentu harus didukung dengan sarana dan prasarana pendidikan memadai. Mulai dari gedung sekolah yang nyaman bagi siswa juga tenaga pengajar yang cukup. Sekolah tersebut diharapkan mampu menunjang kegiatan belajar mengajar yang baik.

Harapan itu, hampir tak terpenuhi dengan apa terpantau oleh koranperbatasan.com pada Jum’at, 27 Desember 2019. Terdapat salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pekon Unggak yang beradi di Dusun Lebung Sari Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus.

Meski sudah terlihat tidak layak, namun gedung sekolah tersebut masih terpaksa tetap digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar. Padahal perabot bangunannya sudah benar-benar terlihat lapuk bahkan hampir roboh. Dinding yang terbuat dari papan tampak keropos dan atap berlubang alias bocor.

Masyarakat Dusun Lebung Sari mengaku terpaksa menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah tersebut, meskipun dihantuai kekhawatiran. Karena untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah induk yang berada di Pekon Unggak cukup jauh dan akses terbilang sulit.

Kepada koranperbatasan.com warga Lebung Sari sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah setempat melalui dinas terkait. Agar bangunan serta tempat belajar sekolah tempat anak-anaknya menuntut ilmu direnovasi.

Ketua Komite SDN 1 Pekon Unggak, Sabar mengatakan, “kami masyarakat Dusun Lebung Sari sangat mengharapkan bantuan dari siapapun dan dari manapun untuk bisa memperbaiki sekolahan yang ada di desa kami ini. Karena jujur kami sangat khawatir dan takut melihat anak-anak kami disaat mereka sedang berada diruangan sekolah,” ungkap Sabar.

Menurut awak media yang ada saat itu, alasan Sabar sangat masuk akal jika melihat gedung sekolah tempat anak-anak mereka menimba ilmu. “Yang kami takutkan bangunannya ambruk. Apa lagi saat ini musim angin dan hujan. Karena memang kerangka bangunannya sudah benar-benar lapuk,” tambah Sabar.

Selain gedung sekolah yang sudah tidak layak untuk dipergunakan. Tenaga pengajar juga diketahui hanya ada tiga orang. Mereka juga hanya guru honorer, sebagaimana diungkap Wahyudin, masyarakat Dusun Lebung Sari.

“Bagaimana anak-anak sekolah disini mau mendapatkan ilmu yang cukup. Gurunya saja cuma ada tiga. Itu juga guru honorer, selain itu sarana dan prasarana sekolah tidak lengkap,” pungkasnya.

Sementara Sabar mengaku selaku Ketua Komite Sekolah dirinya sudah pernah menyampaikan keluhan mengenai sekolahan tersebut kepada Kepala Sekolahnya. “Tapi sampai sekarang belum ada tindakan. Jadi selama ini kami mengandalkan swadaya masyarakatlah untuk semampu kami memperbaiki gedung sekolah ini,” terangnya. (KP).


Laporan : Arzal


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *