TANJUNGPINANG – Warga Tanjungpinang yang terpapar Covid-19 saat ini masih 1.454 orang. Lebih dari 90 persen diantara warga yang saat ini positif covid sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena tidak bergejala. Bagi warga yang tidak mampu yang masih menjalani masa isolasi mandiri akan disuplai nasi bungkus yang dibuat di dapur umum.
Menurut Kejari Tanjungpinang Joko Yuhono yang menginisiasi dapur umum, akan dibuka selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah hingga 20 Juli mendatang.
“Sasaran kita adalah warga Tanjungpinang yang sedang menjalani isolasi mandiri namun tidak mampu,” ucap Joko Yuhono saat ditemui di Dapur Umum yang didirikan di Depan Kantor Pengadilan Negeri Lama, Tanjungpinang Senin 12 Juli 2021.
Untuk hari pertama, dapur umum ini membuat 70 nasi bungkus yantg dibagikan ke berbagai kecamatan.
“Yang terbanyak di Tanjungpinang,” sebut Kajari Tanjungpinang yang didampingi Ketua MUI Tanjungpinang Fauzi, Ketua MUI Kepri Bambang Maryono serta sejumlah pengurus organisasi kepemudaan di Tanjungpinang.
Tujuan dapur umum ini, sambung Kajari, agar warga yang menjalani isolasi mandiri namun mereka tidak mampu secara perekonomian tidak kelayapan atau tetap berada di rumah.
“Keluarga yang kesulitan makanan, cukup telepon petugas kami dengan menghubungi nomor kontak 0822-8864-5040 kordinator relawan dapur umum dan nanti para relawan ini yang akan mengantar ke titik-titik atau rumah warga yang menjalani isolasi mandiri.
Untuk menunya, sambung Joko Yuhono, variatif dan terdiri dari empat sehat lima sempurna.
“Jadi menunya, ikan, ayam, telur sayurnya termasuk ada susu dan wedang jahe. Bahkan, kita sedang menggandeng pihak-pihak apotik untuk membantu menyuplai vitamin, agar saudara-saudara kita yang sedang menjalaniisolasi mandiri ini tetap sehat,” sebutnya.
Makanan yang disediakan sebutnya akan dibagikan dua kali dalam sehari yakni untuk makan siang dan makan malam.
“Untuk makan siangnya akan didistribusikan pukul 11.00 WIB dan untuk makan malamnya akan diditribusikan pada pukul 17.00 WIB. Kalau satu keluarga yang kurang mampu sedang menhjalani isolasi mandiri dan dalam keluarga itu ada lima orang maka kita akan beritakan lima bungkus nasi untuk makan siang dan lima bungkus untuk makan malam mereka,” terangnya.
Tujuan dibangun dapur umum ini, sebut Joko Yuhono untuk membangun dan menjaga kebersamaan dari berbagai elemen masyarakat atas kondisi wabah covid yang juga melanda Tanjungpinang. Dapur umum ini, sebutnya dibaangun bersama dan anggarannya dari swadaya.
“Jadi ada beberapa elemen maslayarat disini, ADA MUI, FKPT, Tagana, Mojan, Perpat, Karangtaruna dan banyak lagi. Organisasi-organisasi ini sepakat untuk membuat gerakan sosial yang intinya bahwa kita peduli dan lebih melayani. Jadi kita membagun kebersamaan dan membantu keluarga kita yang kesulitan,” terangnya. (KP).
Laporan : Pendi