JAKARTA (KP) – Kementerian Sosial menyampaikan update jumlah korban meninggal dunia lantaran banjir di Jabodetabek. Jika sebelumnya Kemensos menyampaikan jumlah korban meninggal dunia 26 orang, maka kini jumlahnya direvisi menjadi 21 orang. Revisi dilakukan lantaran data sebelumnya harus diverifikasi lebih lanjut.
Berikut adalah update yang diberikan Kemensos pada pukul 04.00 WIB:
Jakarta Timur: 3 orang
Jakarta Pusat: 1 orang
Kota Bogor: 1 orang
Kota Depok: 3 orang
Kabupaten Bogor: 11 orang
Kabupaten Bekasi: 3 orang
Total korban meninggal dunia: 21 orang.
Kemensos juga sudah mengirimkan bantuan kebutuhan dasar untuk warga terdampak banjir di DKI Jakarta. Tidak hanya itu bantuan juga dikirimkan ke warga Kabupaten Bandung Barat, serta wilayah berpotensi banjir di Provinsi Banten.
“Bantuan kebutuhan dasar secara bertahap kami kirimkan ke wilayah terdampak, sekaligus juga mengaktifkan dapur umum lapangan dan menyiagakan personel Tagana untuk membantu evakuasi warga,” tutur Menteri Sosial Juliari Batubara dalam siaran pers, Rabu (1/1/2020).
Mensos Juliari Batubara menjelaskan, arahan Presiden Joko Widodo, dalam setiap kejadian bencana, pemerintah harus segera turun memberikan pemenuhan kebutuhan dasar terhadap warga dan memastikan mereka ditangani dengan sebaik-baiknya.
Pada saat bencana, lanjut Mensos, tugas Kemensos adalah mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu. Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di mana Kementerian Sosial bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian dan Klaster Logistik.
“Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya,” kata Mensos.
Sumber: CNBC Indonesia