Terkena Musibah, Petugas Piket PLN Ranai Akhirnya Meninggal Dunia

Terbit: oleh -31 Dilihat
Gambar-ilustrasi-musibah-arus-listrik

NATUNA (KP),- Setelah mendapat perawatan selama empat hari di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Natuna, petugas piket yang terkena musibah saat memperbaiki kabel listrik Jaringan Tingkat Menengah (JTM) milik PT PLN ULP Ranai, di jalur Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut akhirnya meninggal dunia.

Almarhum menghembuskan napas terakhirnya Minggu, 29 September 2019 sekira pukul 19.50 WIB memasuki hari  perawatan kelima. Almarhum diketahui mengalami luka bakar dibagian lengan dan paha. Saat ini jenazah sudah dibawa kerumah duka di Desa Limau Manis Kecamatan Bunguran Timur Laut.

Dikutip dari batamtimes.co kabar duka itu dibenarkan oleh dr. Medi selaku Direktur RSUD Ranai melalui pesan WhatsApp, Mingggu, (29/09/2019) pukul 22.10 WIB. Menurut dr. Medi saat dilarikan ke RSUD Ranai almarhum sudah mengalami gangguan jantung berupa aritmia takikardi.

Dimana jantung almarhum berdetak sangat cepat lebih dari 120 kali/menit dan terjadi pemecahan hemoglobin berlebihan ditandai dengan urine yang kemerahan seperti air cucian daging. Almarhum menurutnya, mengalami luka bakar listrik dibagian legan dan paha mencapai 30 persen.

“Beda luka bakar api dengan luka bakar listrik. Luka bakar listrik merusak atau mengganggu jantung dan fungsi ginjal, sehingga akan terjadi gangguan irama jantung dan terjadi penghancuran hemoglobin secara berlebihan. Akibatnya pasien mengalami gangguan irama jantung dan gagal ginjal akut. Petugas medis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun nyawa pasien tidak dapat tertolong,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Selasa petang 24 September 2019, Manager PLN Rayon Natuna, Dwi Ristiono, menjelaskan korban diduga mengalami ilusi listrik saat sedang memperbaiki kabel bertegangan tinggi, hingga menyebabkan luka bakar dibeberapa bagian tubuh. “Dia itu terkena ilusi jaringan listrik, hingga mengalami luka bakar di perut, tangan, dan kaki. Itulah resiko yang dialami petugas PLN setiap harinya,” terang Dwi.

Sebelumnya kata Dwi, korban memang melalukan pengecekan kabel di wilayah Desa Tanjung, karena adanya laporan dari masyarakat, bahwasanya lampu di wilayah tersebut padam. “Dia, (korban-red) melakukan pengecekan truble listrik karena, ada laporan dari masyarakat setempat bahwasanya wilayah tersebut mati lampu,” sebutnya.

Atas kejadian tersebut, korban terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna, guna dilakukan perawatan. (KP).


Laporan : M. Faisal


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *