Memperihatinkan, Bertahun-tahun Kondisi Atap MTs Nur Ihsan Kelarik Air Mali Alami Keropos

Terbit: oleh -26 Dilihat

NATUNA (KP),- Kondisi atap bangunan Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nur Ihsan, Desa Kelarik Air Mali, Kecamatan Bunguran Utara sangat memprihatinkan. Dimana atap bangunan itu mengalami keropos sejak 5 tahun terakhir.

“Kondisi atap mulai rusak dari tahun 2016 dan parahnya sejak tahun 2019 bila hujan di dalam ruangan masuk air,” kata Iswahyudi Saputra, S.Pd selaku kepala sekolah MTs Nur Ihsan kepada koranperbatasan.com di kediamannya, Sabtu Pagi, 06 Februari 2021.

Iswahyudi menjelaskan, terdapat lima ruangan yang terimbas dari keroposnya atap bangunan sekolah itu. Bila cuaca hujan sangat menggangu aktivitas belajar mengajar serta keterbatasan anggaran membuat pihak sekolah belum bisa merenovasi atap bangunan tersebut.

“Di dalam musrenbangdes kami sudah usulkan dari tahun 2019 dan 2020 yang lalu mengenai renovasi atap sekolah itu, namun sampai sekarang belum mendapatkan solusi,” ujar Iswahyudi.

Iswahyudi mengakui, belum pernah mencari donatur lain selain mengarapkan bantuan dari pemerintah desa setempat.

“Belum pernah mencari donatur lain, kami mengajukan ke desa melalui musrenbangdes, dan dari desa meneruskan ke kecamatan melalui musrenbangcam,” sebut Iswahyudi.

Iswahyudi berharap, adanya perhatian dari pihak desa dan kecamatan mengingat MTs Nur Ihsan satu-satunya sekolah agama yang ada di Kecamatan Bunguran Utara. “Antusias dari 42 orang siswa/i yang aktif tetap semangat meski belajar dalam kondisi bangunan seperti itu. Mereka penerus generasi islami, secepatnya direnovasi supaya aktivitas belajar mengajar lebih baik lagi,” pungkas Iswahyudi.

Sejalan dengan itu, Kepala Desa Kelarik Air Mali, Supriadi membenarkan atas keroposnya atap bangunan Sekolah MTs Nur Ihsan yang masih terjadi hingga saat ini.

“Sekarang atapnya memang keropos, jika cuaca hujan aktivitas belajar terganggu,” imbuh Supriadi, di kediamannya Sabtu Siang, 06 Februari 2021.

Selaku kepala desa, Supriadi sudah berupaya mengajukan renovasi atap bangunan sekolah tersebut di dalam musrenbangcam, namun belum mendapatkan solusi. “Mutu MTs itu di bidang agama, siswa-siswi nya berprestasi, jika ada kegiatan desa maupun kecamatan pasti dibawa. Mereka sudah memberikan kontribusi untuk pihak desa maupun kecamatan. Kita berharap adanya perhatian dari kemenag dan dinas terkait  terhadap kondisi sekolah itu,” pungkas Supriadi.

Sementara itu, ditempat terpisah menanggapi keroposnya atap bangunan Sekolah MTs Nur Ihsan, Camat Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, Mardi Hendika, SE pada Sabtu Malam, 06 Februari 2021 mengatakan pihaknya selama ini tidak diperbolehkan menganggarkan pada sekolah yang berstatus yayasan.

“Memang tidak boleh pemerintah daerah menggangarkan untuk sekolah yayasan, itu jalurnya Kemenenag. Akan tetapi sejak dua tahun kebelakang ini pemerintah daerah sudah boleh menggarkan itu karena sudah ada regulasinya,” katanya.

Dengan adanya regulasi terbaru lanjut Mardi Hendika, kedepan pihak kecamatan akan mengandeng pemerintah desa setempat agar bersama-sama memperhatikan kondisi atas sekolah tersebut.

“Makanya di dalam musrenbang, kepada pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)  sudah disampaikan dan ditanggapi dengan baik. Kita akan menyiapkan proposal, dan berkoordanasi bersama kades. Mudah-mudahan bisa segera terbantu,” tutup Mardi. (KP).


Laporan : Johan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *