Tim Reaksi Cepat BPB Damkar Natuna Evakuasi Sarang Binatang Berbisa Penghasil Madu

Terbit: oleh -32 Dilihat
Anggota TRC BPB Damkar Natuna saat mengevakuasi sarang lebah madu di Jalan Sudirman, Kelurahan Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur

NATUNA – Keberadaan lebah madu dalam kehidupan manusia tidak selalu membawa dampak buruk. Selain menghasilkan madu yang menyehatkan bagi manusia, keberadaan lebah madu di taman juga memiliki peran penting.

Lebah madu berperan meningkatkan kesuburan tanaman, baik daun maupun bunga, dan mengendalikan hama. Namun, apa bila menemukan segerombolan lebah madu di rumah, hal yang perlu dilakukan adalah tetap tenang dan menjaga jarak ketika sedang memeriksa situasi. Bisa saja sarang lebah madu atau hanya koloni yang tengah berkunjung.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Sesi Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Elkadar Lismana, SAP, M.Si, kepada koranperbatasan.com, Senin, 19 September 2021.

Katanya keberadaan sarang lebah madu di dalam rumah dapat menyebabkan masaalah, berbeda ketika lebah madu berada di taman atau hutan luas, karena dikawatirkan pemilik rumah tersengat serta berbahaya bagi orang dengan alergi parah.

Tepatnya pada Minggu, 19 September 2021 Tim Reaksi Cepat (TRC) Bidang Penanggulangan Bencana (BPB), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Natuna, baru saja mengevakuasi sarang lebah madu di Jalan Sudirman, Kelurahan Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur.

“Lebah madu cenderung paling aktif pada siang hari dan akan pergi saat hari sudah gelap. Jangan coba-coba memindahkan sarang jika ada lebah madu karena akan mengerumuni untuk melindunginya dan semua orang disekitarnya akan tersengat,” sebut Elkadar.

Menurutnya, untuk mengusir lebah madu degan aman yang bersarang di rumah, dapat menggunakan asap. Hal ini memberi sinyal halus terhadap lebah madu dan jelas untuk pergi. Saat lebah madu mencium bau asap, maka akan mengira itu berasal dari kebakaran hutan dan lahan, serta memutuskan untuk pergi ke lokasi yang lebih aman.

“Kemungkinan lebah madu kembali sangat rendah, dalam evakuasi di semprot menggunakan obat sidamethrin,” tutupnya. (KP).


Laporan : Johan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *