Diskusi Publik HMI Cabang Natuna Bangun Kesadaran Pilkada Bersih Tanpa Money Politik

Terbit: oleh -1258 Dilihat

NATUNA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Natuna menggelar diskusi publik dengan tema “Pilkada Tanpa Money Politik Sebuah Misi Suci Atau Hanya Ilusi” di Gedung Sri Serindit, Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jum’at, 04 Oktober 2024. Kegiatan dengan jargon “Pilkada Damai Natuna Sejahtera” tersebut disejalankan dengan deklarasi pilkada damai bekerjasama dengan Polsek Bunguran Timur, dan Bakesbangpol Natuna.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber diantaranya Eryanto, S.Pd, KPU Natuna, Ila Nurlaila, M.Pd, Bawaslu Natuna, H. Umar Natuna, S.Ag, M.PdI, STAI Natuna, dan Dr. Asmara Juana Suhardi, M.Si, Bakesbangpol Natuna, serta AKP. Asril, Kapolsek Bunguran Timur, dengan moderator, Yudha Triono.

Kegiatan yang berkomitmen untuk tetap menjaga netralitas serta turut mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) aman, dan damai di Kabupaten Natuna tersebut dibuka secara resmi oleh Pjs. Bupati Natuna Dr. Rika Azmi, S.TP, MM. Dihadiri oleh Kalpores Natuna, Kejari Natuna, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa, Ketua Ormas, serta perwakilan siswa SLTA, juga KPU, dan Bawaslu Natuna.

Dalam sambutannya Pjs. Bupati Natuna, Dr. Rika Azmi mengatakan membangun bangsa akan menjadi sangat berat tanpa keterlibatan seluruh unsur dan sumberdaya potensial yang ada. Terlebih lagi dalam menjaga konstitusi negara dimana semangat demokrasi yang menjadi rakyat sebagai pemegang kedaulatan utama negara harus benar-benar dapat dijamin kebebasan dan kemerdekaannya.

Menurut Rika Azmi untuk mewujudkan pesta demokrasi yang berkualitas, bebas rahasia, jujur dan adil, tentunya berbagai praktek pelanggaran ketentuan Pilkada harus menjadi perhatian bersama. Dalam kondisi dinamika berdemokrasi, hendaknya senantiasa menjunjung kebersamaan.

Pjs. Bupati Natuna Dr. Rika Azmi, S.TP, MM menyampaikan sambutan sekalgus membuka secara resmi kegiatan diskusi publik dengan tema “Pilkada Tanpa Money Politik Sebuah Misi Suci Atau Hanya Ilusi” di Gedung Sri Serindit, Ranai, Kabupaten Natuna, Jum’at, 04 Oktober 2024.

Kata Rika Azmi putra-putri terbaik yang lulus secara konstitusi menjadi calon kepala daerah, adalah tokoh-tokoh yang memiliki kualitas serta dipandang layak memperebutkan peluang untuk berbuat guna membawa daerah kearah masa depan pembangunan dan pelaksanaan pemerintahan yang lebih baik.

“Semoga langkah ini mendapatkan keberkahan serta kemudahan bagi kita semua, dalam mewujudkan Pilkada 2024 yang berkualitas dalam asas langsung, umum, bebas dan rahasia,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Pelaksana, Fergiawan melaporkan kegiatan ini bertujuan untuk menambahkan pengetahuan terkait aturan-aturan yang ada dalam kontestasi pilkada tahun ini agar masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga integritas diri agar terealisasinya pilkada damai sejuk dan aman.

Selanjutnya kata Fergiawan, kegiatan ini adalah kolaborasi antara HMI Cabang Natuna bersama Polsek Bunguran Timur dan Bakesbangpol Natuna dengan sasaran berbagai elemen, yaitu camat, lurah, kades, mahasiswa, organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat, para siswa SLTA atau pemilih pemula.

Sementera Ketua HMI Cabang Natuna, Aprianti mengucapkan terima kasih kepada para peserta, tamu undangan, dan seluruh pihak yang peduli dengan perkembangan demokrasi. Sebagai masyarakat yang menginginkan perubahan positif, tentu memahami bahwa money politik merupakan salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan pilkada.

“Praktik ini tidak hanya merusak integritas Pemilihan Umum (Pemilu), tetapi juga mencederai hak suara rakyat dan mengancam kualitas demokrasi kita,” tegas Aprianti.

Diskusi ini lanjut Aprianti, bertujuan untuk menggali berbagai perspektif, tantangan dan solusi terkait penerapan prinsip Pemilu yang bersih dan adil. Apakah bisa mewujudkan pilkada tanpa money politik ataukah itu hanya sebuah angan-angan belakang?.

“Mari kita dengarkan pemikiran para narasumber, berdiskusi dan berbagi ide untuk mewujudkan misi suci ini. Saya harap diskusi ini akan menjadi ruang yang produktif, memicu semangat perubahan, dan menginspirasi kita semua untuk berkontribusi dalam menciptakan sistem pilkada yang lebih baik,” ungkap Aprianti, mengakhiri sambutannya dengan sebuah pantu berbunyi “Darilah mana sirih yang ada, Sirih bebujur marilah di petik, Mari bersama sukseskan pilkada, Bersih jujur tanpa money politik. (KP).


Laporan : Dhitto


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *