ANAMABS – Batik merupakan produk kerajinan khas Indonesia sebagai khasanah budaya bangsa Indonesia yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Beragam motif dan ciri khas sesuai budaya dan lingkungan sekitarnya.
Abu Hanifah sebagai Liaison Officer Harbour Energy menyebutkan bahwa di Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki Batik Cual sebagai ciri khas yang bisa membedakan dengan daerah lainnya di Indonesia.
Desa Genting Pulur memiliki potensi mangrove yang luar biasa, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan dan juga menjadi bahan untuk pewarna batik.
Pelatihan batik mangrove di Desa Genting Pulur ini dilaksanakan berdasarkan usulan dari Pemerintah Desa Genting Pulur kepada Harbour Energy yang merupakan aspirasi dari masyarakat.
Arpandi selaku CD Officer Harbour Energy mengharapkan kegiatan pelatihan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar, serta sukses menjadikan Desa Genting Pulur sebagai Desa Wisata Batik Mangrove.
Kami yakin bahwa ketika kwalitas dan kwantitas batik mangrove Desa Genting Pulur ini bagus, maka akan sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan atau ekonomi rumah tangga. Sekaligus mendorong tumbuh kembang ekowisata batik mangrove di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Bambang Asmara eks Kades Genting Pulur atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan oleh Harbour Energy guna menyukseskan kegiatan batik manggrove di Genting Pulur.
Kegiatan pelatihan dibukan secara resmi oleh Camat Jemaja Timur, Wan Iwan Marzuni dan diikuti oleh 20 peserta dari masyarakat Genting Pulur dengan pemateri ahli dari Jakarta. (KP).
Laporan : Azmi
Kontributor : Humas Yayasan YPPM Madani