Pjs. Bupati Natuna Sampaikan Pesan Menteri Agama di Hari Santri Nasional 2024

Terbit: oleh -1452 Dilihat

NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna menggelar Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jannah, Selasa, 22 Oktober 2024. Pada upacara tersebut Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Natuna, Rika Azmi, bertindak sebagai Inspektur Upacara, sekaligus membacakan sambutan dari Menteri Agama Republik Indonesia.

Dalam sambutan tersebut, Menteri Agama menekankan bahwa Hari Santri menjadi momentum untuk mengenang dan meneladani peran para santri yang berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Sejarah mencatat, kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Salah satu bukti nyata dari perjuangan tersebut adalah Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945,” kata Rika Azmi saat membacakan amanat.


Fatwa Resolusi Jihad tersebut menegaskan bahwa berperang melawan penjajah adalah kewajiban yang harus dipikul oleh setiap Muslim, baik laki-laki, perempuan, dewasa, maupun anak-anak.

Sejak maklumat itu dikeluarkan, semangat perlawanan santri bersama masyarakat semakin menggelora untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Menteri Agama juga menekankan bahwa Hari Santri dan peristiwa puncak perlawanan pada 10 November 1945, yang diperingati sebagai Hari Pahlawan, tidak dapat dipisahkan dalam sejarah perjuangan bangsa.

Sebagaimana dikethaui peringatan Hari Santri Nasional 2024 mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”. Tema ini mengingatkan bahwa santri memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan perjuangan para kiai, baik dalam membela agama maupun mempertahankan keutuhan bangsa.


“Santri masa kini memiliki tantangan besar dalam menghadapi dunia modern. Mereka harus melawan kemunduran, bukan dengan senjata, tetapi dengan pena dan ilmu pengetahuan,” lanjut Rika Azmi.

Menteri Agama dalam sambutannya juga menyebut banyaknya tokoh sukses di Indonesia yang berlatar belakang santri, seperti Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Wakil Presiden Ma’ruf Amin, hingga sejumlah menteri, pengusaha, dan birokrat.

Hal ini membuktikan bahwa santri bisa berperan di berbagai bidang kehidupan asalkan terus berjuang dan berusaha. Di akhir sambutannya, Menteri Agama menyerukan seluruh elemen bangsa untuk merayakan Hari Santri dengan penuh semangat kebersamaan.

Upacara ditutup dengan doa bersama untuk mengenang jasa para pahlawan, ulama, dan santri yang telah berjuang demi bangsa dan agama. (KP).


Laporan : Cherman


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *