Jakarta – Setelah berhasil mendapatkan tambahan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk Unit Layanan Pelanggan (ULP) Ranai dengan kapasitas 2 Megawatt dari PT. PLN. Bupati Natuna, Wan Siswandi kembali menjumpai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif untuk meminta tambahan arus listrik 10 Megawatt, di Kantor Kementrian ESDM, Jakarta, Kamis 2 Juni 2022.
Wan Siswandi didampingi Sekda Natuna, Boy Wijanarko dan Kepala Bapeda Natuna, Mustafa mengantar langsung surat pengajuan tersebut kepada Menteri ESDM. Pengajuan penambahan arus listrik ini ia lakukan setelah dua bulan yang lalu berhasil mendapatkan 2 mesin pembangkit listrik berkapasitas 2 Megawatt dan telah beroperasi.
Wan Siswandi mengatakan, pengajuan ini berdasarkan keperluan mendasar listrik di Kabupaten Natuna untuk berbagai keperluan. Baik bagi kehidupan masyarakat Natuna, investasi, maupun pertahanan.
“Dengan adanya penambahan 2 Megawatt kemaren, kondisi listrik di Natuna sudah dalam kondisi cukup dan aman. Namun kedepanya kita membutuhkan beberapa megawatt lagi untuk memenuhi kebutuhan pengusaha yang mau berinvestasi di Natuna dan untuk pertahanan serta kebutuhan masyarakat lainya,” ungkap Wan Siswandi.
Wan Siswandi mengaku, pengajuan 10 Megawatt arus listrik ini, juga merupakan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan. Hal itu dikarenakan Kabupaten Natuna harus memiliki ketersediaan arus listrik yang cukup untuk perkembangan dan pembangunan berbagai sektor nantinya.
“Untuk itu kami upayakan dapat bertemu langsung dengan bapak menteri ESDM, dengan harapan dapat segera ditindak lanjuti dan cepat terealisasi,” terangnya.
Berikut 7 kebutuhan mendesak pasokan listrik yang harus tersedia diantaranya :
- Pembangunan/pengembangan Pertahanan Keamanan (Faslabuh AL di Selat Lampa) sebesar 1.760 KW;
- Pembangunan/pengembangan SKPT Selat Lampa sebesar 555 KW;
- Kebutuhan investasi PT. Neptuna Dwindo Matrina sebesar 555 KW;
- Kebutuhan investasi PT. Mineral Bumi Khatulistiwa sebesar 1.000 KW;
- Kebutuhan Resort Jelita Sejuba sebesar 555 KW;
- Kebutuhan Museum Kebudayaan Natuna sebesar 131 KW;
- Antisipasi kebutuhan investasi dan kebutuhan masyarakat lainnya selama 5 (lima) tahun mendatang sebesar 5.444 KW. (KP).
Laporan : Johan
Kontributor : Tim Bravo WsRh