Banjir dan Terputus lagi, Jalan Lintas Kelarik Batubi Menyedihkan

Terbit: oleh -38 Dilihat
Salah-satu-kondisi-badan-jalan-yang-mengalami-kerusakan-cukup-parah-terputus-dan-tergenang-air

KELARIK (KP),- Sebanyak 4.375 jumlah penduduk yang berdomisili di Kecamatan Bunguran Utara Kabupaten Natuna Provinsi Kepri masih belum merasa aman ketika berkenderaan melewati Jalan Lintas Kelarik – Batubi terutama di musim hujan. Pengerjaan jalan lintas dari kecamatan menuju ke ibu kota yang tak kunjung usai ini memang kerap dibicarakan, sayangnya para pemangku kepentingan terkesan tutup mata.

Entah kepada siapa lagi masyarakat Kecamatan Bunguran Utara harus meminta pertolongan, agar jalan yang setiap hari mereka lalui dapat segera diselesaikan. Padahal suara sumbang memohon agar jalan yang setiap hari mereka lewati bisa diselesaikan, sudah berkicau sejak tahun 2006 silam. Permintaan tiada henti, sepertinya sudah berulang kali disampaikan, sayangnya sampai saat ini kondisi jalan tetap saja menyedihkan.

Memasuki musim penghujan sebagian besar dari jalan lintas ini akan berubah menjadi seperti kolam. Air yang tergenang membuat gorong-gorong dan beberapa jembatan kecil terputus. Jembatan yang terputus biasanya hanya menyisakan beberapa potongan papan beloti. Dengan demikian aktifitas berkenderaan masyarakat menuju ke Ranai Ibu kota Kabupaten Natuna menjadi terhambat.

Hari ini, Senin, 09 Desember 2019, Camat Bunguran Utara, Mardi Hendika, SE mengatakan aktifitas warga kembali terhambat. Pasalnya di sekitar Jembatan Sungai Semala dan Pandan pada jalan lintas itu, kembali tergenang air. Terputusnya jalan dan jembatan menurut Mardi Hendika, akibat hujan deras sejak Minggu, 08 Desember 2019 siang. “Kejadiannya sekitar jam 06:00 WIB, saat warga mulai melaksanakan aktifitas,” tutur Mardi kepada koranperbatasan.com melalui pesan WhatsApp Senin, 09 Desember 2019 pagi.

Kata Mardi, panjang kerusakan pada jembatan diperkirakan kurang lebih 20 meter. Sedangkan genangan air atau banjir di sekitar Jalan Pandan dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih. “Akibatnya akses masyarakt terhenti. Kerena ini merupakan satu-satunya jalan yang dilalui warga Kelarik,” ujar Mardi.

Sedangkan di sekitar Jembatan Sungai Semala ketinggian air diperkirakan mencapai 1 meter. “Kalau ini sumber air berasal dari buangan sungai kerena hujan yang cukup lebat. Kami berharap Pemerintah Provinsi membangun ini pada tahun 2020 nanti,” pungkas Mardi.

Sebagai camat yang juga putra asli Bunguran Utara, Mardi Hendika memastikan masih ada beberapa titik lagi bakal tergenang dan terputus jika hujan terus mengguyur. “Kamrin kami baru saja gotong royong memperbaiki jembatan. Lokasi jembatan sama dengan yang kemarin kami perbaiki. Untuk Jalan Pandan adalah titik baru yang sudah kami perkirakan akan terjadi luapan air. Dan masih ada 2 titik lagi yang kemungkinan juga akan bajir. Mengingat curah hujan semakin tinggi,” tutupnya. (KP).


Laporan : Amran


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *