Jalan Haji Mansur dan Haji Tok Ulot Desa Kelarik Air Mali Rusak Parah, Kades : Harap Pemda Perhatikan

Terbit: oleh -24 Dilihat

NATUNA (KP),- Jalan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam menggerakkan ekonomi suatu daerah. Dengan kondisi jalan yang baik, peningkatan ekonomi suatu daerah akan mengalami peningkatan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa (Kades) Kelarik Air Mali, Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, Supriadi kepada koranperbatasan.com, Minggu 07 Februari 2020 saat ditemui dikediamannya.

Selaku Kepala Desa yang dilantik pada tahun 2020 itu mengakui Infrastruktur dasar seperti jalan di wilayah Desa Kelarik Air Mali jika dibandingkan dengan desa lain yang ada di Kecamatan Bunguran Utara sangat tertinggal.

“Iya pak, desa kami saat ini jika dibandingkan desa-desa lain di Kecamatan Bunguran Utara sangat tertinggal. Sedangkan jalan merupakan salah satu akses penting bagi warga,” katanya.

Supriadi menuturkan saat ini di Desa Kelarik Air Mali terdapat dua kondisi jalan yang sangat memperihatinkan, diantaranya Jalan Haji Mansur beralamat di RT/RW 01/01 dan Jalan Haji Tok Ulot beralamat di RT/RW 02/02.

Kondisi Jalan Haji Mansur

“Jalan Haji Mansur ini salah satu akses utama menuju ke sekolah-sekolah seperti SMP dan SMA. Sedangkan Jalan Haji Tok Ulot akses menuju ke desa-desa lain pak. Saat ini kondisi kedua jalan itu rusak parah,” tuturnya.

Supriadi lanjut menerangkan sebelum ia menjabat sebagai kepala desa, kondisi kedua jalan tersebut memang sudah mengalami kerusakan.

“Memang pak, sebelum saya menjabat sebagai kepala desa pun jalan ini sudah lama kondisinya seperti itu, apalagi Jalan Haji Mansur. Bahkan warga kami sering terjatuh ketika melewati jalan tersebut,” terangnya.

Supriadi menyebutkan dengan keterbatasanan dana desa saat ini, maka akan sulit dilakukan pembanguan terhadap kedua jalan tersebut. Oleh karena itu ia berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah agar kedua jalan tersebut bisa direalisasiakan.

“Kita akui, jika mengharapkan dana desa pembanguan kedua jalan ini tidak terkaver. Bisa saja, tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama pak. Oleh karena itu, mengingat kedua jalan ini akses utama menuju ke sekolah-sekolah dan desa lain bagi warga Desa Kelarik Air Mali, kami mengharapkan adanya perhatian pemerintah daerah, agar bisa merealisasikannya,” harapnya.

Kondisi Jalan Haji Tok Ulot

Menanggapi hal tesebut di tempat terpisah, Camat Bunguran Utara Mardi Hendika, SE membenarkan bahwa beberapa desa di wilayah Kecamatan Bunguran Utara hingga saat ini masih memiliki infrastruktur dasar yang memperihatinkan.

“Kita berbicara Kecamatan Bunguran Utara artinya bukan skala desa. Memang saat ini di Desa Kelarik Air Mali seperti Jalan Haji Mansur yang merupakan akses menuju ke sekolah SMP dan SMA itu kondisinya rusak parah. Begitu pula Jalan Tok Ulot yang merupakan akses penghubung menuju ke Desa Kelarik Utara,” ucapnya.

Mardi Hendika menjelaskan tak hanya di Desa Kelarik Air Mali, beberapa desa lainnya di Kecamatan Bunguran Utara juga masih memiliki infrastruktur yang sangat memperihatinkan.

“Memang kondisi geografis Kecamatan Bunguran Utara ini tergolong luas, ditambah dengan banyaknya jalan pemukiman seperti gang-gang tiap-tiap desa. Sehingga membutuhkan biaya yang besar untuk merealisasikannya. Apalagi dengan kondisi anggaran dana desa saat ini terbatas akibat Covid-19,” jelasnya.

Kami sebagai pihak kecamatan, lanjut Mardi Hendika dalam kegiatan Murenbang tentunya akan memilih program-program yang betul-betul menjadi kebutuhan bagi masyarakat setempat.

“Kita sebagai pihak kecamatan tentunnya juga berharap kepada dinas terkait, kedepan agar bisa lebih fokus terhadap infrastruktur dasar seperti jalan di wilayah Kecamatan Bunguran Utara,” tandasnya. (KP).


Laporan : Johan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *