Kades Sedanau Timur Pimpin Warga Perbaiki Jembatan Rusak Dengan Uang Sumbangan

Terbit: oleh -44 Dilihat
Waraga-bergotong-royong-memperbaki-ruas-jembatan-rusak

SEDANAU TIMUR (KP),- Sudah ditinjau bupati, jembatan Setungku ke Tanjung Sebauk belum juga terealisasi. Begitulah inti dari isi berita yang telah diterbitkan koranperbatasan.com pada Senin, 18 Mei 2020 lalu, menanggapi keluh kesah masyarakat Desa Sedanau Timur.

Kata Saimun, Ketua BPD Desa Sedanau Timur, jembatan Stungku menuju Tanjung Sebauk sudah lama menjadi buah bibir masyarakatnya. “Masyarakat ingin jembatan penghubung antara Setungku dengan Tanjung Sebauk ini segera disiapkan,” tegasnya.

Karena jembatan yang kerap dibicarakan warga itu, merupakan akses utama di Desa Sedanau Timur menuju Setungku. “Disitukan ada banyak kebutuhan, baik siang maupun malam. Sudah belasan tahun kondisi jembatannya seperti itu. Panjangnya sekitar 800 meter. Sudah kita bangun menggunakan kayu sekitar 130 meter dari Dana Desa (DD). Sisanya masih ada sekitar 670 meter,” sebutnya.

Menjawab keluh kesah masyarakat itu, Tarmizi Ahmad, selaku Kepala Desa Sedanau Timur akhirnya mengadakan rapat, kemudian meminta bantuan kepada warga. Baik bantuan uang tunai, material, tenaga maupun waktu untuk bergotong royong memperbaiki jembatan tersebut.

“Sudah kita lakukan selama dua minggu, setiap hari Jum’at. Kita gotong royong memperbaiki yang roboh saja, agar bisa dilewati warga. Jadi kita perbaiki bersama Babinsa, Staff Desa, BPD, dan masyarakat yang bisa bekerja,” kata Tarmizi kepada koranperbatasan.com melalui telepon genggam milik pribadinya, Sabtu 27 Juni 2020.

Tarmizi menjelaskan kerusakan terjadi diperkiralkan sepanjang 400 meter. Salah satu penyebabnya karena keberadaan kayu-kayu tersusun rapi yang setiap hari dilewati warga sudah lapuk alias keropos. “Sudah lama tentu ada kerusakan. Sudah bertahun-tahunan dibiarkan. Jadi kita sekarang gotong royong ajak masyarakat perbaiki yang roboh,” ujarnya.

Memperbaiki jembatan yang sudah dilakukan secara bergotong royong selama dua minggu itu, diketahui tidak ada campur tangan pemerintah daerah. Padahal, Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal sudah pernah meninjau kondisi jembatan tersebut bersama dinas terkait dan camat setempat.

“Dana kita pribadi, masyarakat juga ikut menyumbang. Jadi kayunya kita pakai sembarangan. Asal ada kayu kita gesek. Kayu apa saja yang penting dapat di pakai untuk memperbaiki jembatan itu. Kayu kita dapat dari kebun masyarakat. Kita tanya sama masyarakat siapa yang mau menyumbang tenaga dan siapa ada mesin,” pungkasnya.

Saat ini kata Tarmizi, kondisi jembatan khusus pada bagian yang mereka perbaiki sudah bagus. “Sekarang yang sudah diperbaiki, ya bagus. Ada juga belum diperbaiki dan masih panjang yang belum itu. Selain lapuk, ada banyak lobangnya. Wajar sudah puluhan tahun kayu itu. Jalan yang diperbaiki itu saja pakai papan sekeping,” cetusnya.

Gotong royong memperbaiki jembatan tersebut menurut Tarmizi bukan hanya baru kali ini dilakukan, tetapi sudah berkali-kali. “Bukan sering lagi, sudah berkali-kali. Sabab solusinya cuma begitu, caranya bantuan dari kita secara pribadi. Nanti siapa yang mau nyumbang kita ambil sumbangannya,” ungkap Tarmizi.

Sebagai Kepala Desa Sedanau Timur, Tarmizi berharap ada kepedulian dari pemerintah baik daerah, provinsi maupun pusat. “Kami sebagai masyarakat Sedanau Timur sangat butuh jembatan ini. Karena itu, kami sangat berharap bantuan dari kabupaten maupun provinsi,” tutupnya. (KP).


Laporan : Johan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *