Kegiatan Dipending, Camat Bunguran Tengah Berharap Covid-19 Cepat Berakhir

Terbit: oleh -83 Dilihat
Abdul-Karim-Camat-Bunguran-Tengah-Kabupaten-Natuna-Provinsi-Kepri

NATUNA (KP),- Ada banyak kegiatan serimonial keagamaan yang telah dirancang oleh Kecamatan Bunguran Tengah Kabupaten Natuna Provinsi Kepri pada tahun 2020 ini terpaksa harus dihentikan. Salah satunya kegiatan safari ramadhan.

Menurut Camat Bunguran Tengah, Abdul Karim, kegiatan mengujungi rumah ibadah seperti masjid di bulan suci ramadhan ditiadakan karena adanya virus bernama Covid-19. “Ada pembinaan keagamaan yang sifatnya lebih kemomen-momen atau serimonial, seperti saat ini bertepatan bulan puasa. Kita ada kegiatan safari ramadhan, yaitu kunjungan antar masjid,” katanya kepada koranperbatasan.com, di ruang dinasnya, Selasa 12 Mei 2020.

Meski demikian, Abdul Karim memastikan Pemerintah Kecamatan Bunguran Tengah tak memilih diam. Pihaknya secara maksimal tetap berupaya memberikan pembinaan kepada desa-desa yang ada. “Kegiatan pembinaan terhadap desa yang ada di Kecamatan Bunguran Tengah untuk saat ini tetap dilakukan semaksimal mungkin. Dari awal kami diminta mengawasi penyusunan APBDes, memverifikasi penyesuaian renja-renja mereka,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga aktif memberikan pembinaan terhadap organisasi yang ada seperti kegiatan PKK. “Termasuk pembinaan terhadap kegiatan PKK yang ada disetiap desa. Perlu diketahui juga, bahwa keanggotaan PKK ini berasal dari masyarakat yang ada di desa-desa itu sendiri,” terangnya.

Sayangnya kegiatan bersifat serimonial itu, dikensel, karena terjadi pemangkasan sebesar 50 persen dari jumlah anggaran yang ada. “Untuk tahun ini ada pemangkasan anggaran sebesar 50 persen. Anggaran itu akan digunakan untuk penanganan Covid-19. Jadi ini berimbas pada kegiatan-kegiatan yang sudah kami rencanakan, seperti serimonial keagamaan,” ujarnya.

Kemudian anggaran 50 persen yang dipangkas itu, lanjut Abdul Karim ditarik ke kabupaten. Ia mengaku tidak tahu secara pasti uang tersebut akan digunakan seperti apa. “Nah, di kabupaten uang tersebut dibuat apa kita tak tahu, yang jelasnya diperuntukkan pada penanganan Covid-19,” pungkasnya.

Terkait Covid-19, Abdul Karim masih merasa cemas, akan kondisi Natuna meskipun tidak ditetapkan sebagai zona merah. “Hari ini kita melihat kondisi Natuna dikatakan bebas dari wabah Covid-19, tentu tidak cukup sampai disitu saja. Kita harus tetap ekstra lagi dalam penanganan wabah ini. Kalau wabah ini masuk Natuna kita semuanya tentu khawatir,” imbuhnya.

Menurut Abdul Karim, kekhawatiran itu muncul, mengingat keterbatasan fasilitas medis dan SDM. “Kemjudian jarak kita jauh jika ingin rujukan ke Tanjungpinang dan Batam. Karena fasilitas medis mereka lebih memadai dibandingkan kita. Tapi saya melihat pemerintah kabupaten sudah bekerja maksimal dalam penanganan Covid-19 ini. Meski kadang-kadang kita sering mendengar ada orang mengatakan kenapa lambat menutup bandara dan pelabuhan laut. Karena pemerintah melihat situasi ini secara global. Seandainya kita tutup bandara terlalu cepat, lalu bagaimana kita akan mengirim sample hasil test ke Tanjungpinang dan Batam? Kan repot jadinya? Sementara kita ingin cepat mengetahui hasil dari test tersebut,” paparnya.

Sebagai Camat Bunguran Tengah, Abdul Karim berharap mudah-mudahan wabah Covid-19 tidak masuk Natuna. “Mudah-mudahan tidak masuk dan tidak terjadi penyebarannya di Natuna. Kepada msyarakat saya berharap untuk selalu mengikuti anjuran-anjuran yang diberikan oleh pemerintah,” tutupnya. (KP).


Laporan : Riduan/Johan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *