Nampak Tilas Pahlawan Ampera Hasanuddin HM⁣

Terbit: oleh -53 Dilihat
Gubernur-Kalsel-H.-Sahbirin-Noor-bersama-Rektor-ULM-dan-Ketua-IKA-ULM

BANJARMASIN (KP),- Memperingati gugurnya Pahlawan Amanah Perjuangan Rakyat (Ampera) Hasanuddin HM dan Perjuangan Eksponen 66, Pengurus dan Keluarga Besar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) gelar prosesi Napak Tilas di Kota Banjarmasin, Kalsel, Sabtu (15/2/2020) kemarin.

Agenda dimulai dari halaman kantor Bank Mandiri Regional XI Kalimantan di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, yang dulunya Kampus Unlam atau ULM. Hasanuddin HM dikenal sebagai salah satu tokoh dalam aksi protes masif gerakan mahasiswa di Banjarmasin yang menyuarakan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura).

Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor  melepas peserta Napak Tilas yang menempuh rute perjalanan Hasanuddin HM, yaitu dari eks lokasi Kampus ULM di Jalan Lambung Mangkurat, menuju Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kapten Piere Tendean, Jembatan Dewi, hingga akhirnya tiba di Jalan Pangeran Samudera dititik tabur bunga.

Prosesi tabur bunga di lokasi tertembaknya Hasanuddin HM yaitu di Jalan Pangeran Samudera, Banjarmasin, menjadi puncak prosesi Napak Tilas ini. Perjuangan Hasanudin HM yang tergabung di eksponen 66 wajib ditauladani warga banua. Diusianya yang kala itu masih sangat muda 20 tahun, Hasanudin HM berada dibarisan depan aksi unjuk rasa menyuarakan tiga tuntutan rakyat atau Tritura, pada masa orde lama.

Momen 54 tahun gugurnya Hasanudin HM ini, dimanfaatkan oleh Ketua IKA ULM, HG (P) Rusdi Effendi AR, dan Rektor ULM, Sutarto Hadi untuk menyampaikan rencana pembangunan monumen dua pahlawan yang namanya lekat dengan ULM. Yakni Hasanudin HM sebagai Pahlawan Ampera, dan Brigjen Hasan Basri Pahlawan Nasional, sekaligus rektor pertama ULM  di Kampus ULM Jalan Hasan Basri, Kayutangi, Banjarmasin.

Hasanudin HM tewas tertembak saat rombongan aksi melintas di Jalan Ujung Murung usai berunjuk rasa di Kantor Konsulat Republik Rakyat Tiongkok atau RRT. Sebelumnya Hasanudin sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sayangnya nyawanya tidak tertolong. (KP).


Laporan : Adam Subayu


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *