Pedagang Sayur di Pasar Rakyat Ranai Keluhkan Kondisi Tempat Jualan

Terbit: oleh -3189 Dilihat
Wanres Simarmata, padang sayur di Pasar Rakyat Ranai Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, memperlihatkan jualannya, Kamis, 04 Juli 2024.

NATUNA – Wanres Simarmata, padagang sayur di Pasar Rakyat Ranai Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, mengaku tidak semua sayur yang dijualnya didatangkan dari luar daerah. Sebagian besar sayaur-sayuran yang ada diperolehnya dari petani lokal.

Kata Wanres, usaha yang sudah sepuluh tahun ditekuni bersama saudaranya tersebut menjual berbagai jenis sayur-sayuran. Mulai dari kangkung, bayam, hingga wortel, dan kacang buncis. Untuk sayur luar Natuna didatangkan dari Kalimantan dan Tanjungpinang.

“Saya peribadi baru 3 tahun, kalau kakak saya sudah 10 tahun. Mungkin karena ini satu-satunya keahlian yang dimiliki. Jadi kami menjual seperti kol, kangkung, bayam, sawi, tomat, wortel, cabe, mentimun, dan umbi-umbian lainnya, pokoknya lengkap. Untuk sayur luar itu datangnya dari Kalimantan sama Tanjungpinang,” ungkap Wanres kepada koranperbatasan.com, Kamis, 04 Juli 2024.

Menurut Wanres, harga sayur yang didatangkan dari luar Natuna seperti kubis atau kol memang sedikit berbeda. Harga jual tergantung berapa harga beli, dan biaya transportasi untuk mendatangkan sayur-sayuran tersebut.

“Tapi kalau sayur lokal kami bisa pakai sepeda motor sendiri. Memang kita ada dua jalur pemasokan sayur, lokal dan luar daerah. Kalau lokal seperti kangkung, bayam, sawi, mentimun, dan cabe,” ujar Wanres.

Wanres menjelaskan, sayur-sayur tersebut dijualnya dengan dua cara, yaitu per-ikat, dan per-kilo. Begitu juga dengan penetapan harga jual, tidak bisa dipastikan selamanya harga stabil.

“Kalau lokal ada per-ikat, ada juga per-kilo, tapi yang dari luar rata-rata per-kilo, seperti mentimun, tomat, kol, cabe, wortel, dan buncis. Kalau harga ada masa naik, ada juga masa turunnya, seperti cabe. Kalau harganya turun banyak yang membeli, tapi kalau mahal payah juga,”terang Wanres.

Wanres Simarmata, padang sayur di Pasar Rakyat Ranai Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, memperlihatkan kondisi tempat jualannya kepada wartawan koranperbatasan.com, Kamis, 04 Juli 2024.

Wanres mengaku tidak semua sayur-sayuran yang ada di tempat jualannya bisa habis terjual. Hal itu dikarenakan sayur tidak bisa digunakan lagi jika sudah terlalu lama. Kerusakan sayur tersebut diperkirakannya mencapai tiga persen.

“Kalau seandainya tidak habis kami mengarah pada terbuang. Jadi sudah kami perhitungkan tiga persen itu pasti terbuang, karena dia jarang habis,” tegas Wanres.

Wanres memastikan dari sekian banyak jualannya, cabe merupakan salah satu yang harganya mengalami turun naik. Harga perkilonya pernah mencapai Rp80 ribu.

“Yang paling mahal itu cabe, pernah sampai delapan puluh ribu, terkadang ada juga empat puluh lima ribu perkilonya. Berbeda dengan mentimun dan kol, dia ada dua ribu perkilo, ada juga tujuh ribu,” pungkasnya.

Lebih jauh, Wanres meceritakan ada beberapa kendala yang dihadapinya sebagai pedagang sayur di Pasar Tradisoal Ranai. Mulai dari kondisi tempat jualan, hingga keberadaan jalan.

“Sekarang ini numpang, karena kami dapat meja disebelah sudut sana, cuma orang-orang bisa maju sementara saya tidak bisa. Jadi saya numpang dulu di sini. Seperti ibu yang di depan itu meja pribadi bisa maju, saya sendiri tak bisa mendapatkan meja saya. Jadi kami usulkan ditempatkan pada satu posisi yang pas, karena orang lain bisa kenapa kami tak bisa,” beber Wanres.

Selain berharap sayur-sayurnya bisa habis terjual. Wanres juga berharap agar para pembeli merasa nyaman, dan senang dengan pelayanan maupun kualitas jualannya. Sebagai pedagang sayur, Wanres pun menaruh harapan agar diberikan tambahan tempat jualan.

“Harapan kami pada pembeli setiap ke pasar belanja sama kami, jadi langganan kami. Kemudian saya punya satu permintaan sampai sekarang nggak bisa dapat tambahan meja. Saya pribadi cuma dikasih satu meja,” papar Wanres. (KP).


Laporan : Iskandar


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *