Pengabdian Tentara di Ujung Perbatasan

Terbit: oleh -38 Dilihat
Kegiatan-Tentara-Manunggal-Membangun-Desa-TMMD-merupakan-salah-satu-wujud-operasi-bakti-Tentara-Nasional-Indonesia-TNI-di-daerah-perbatasan

NATUNA, (KP),- Kabupaten Natuna Provinsi Kepri, eks territorial kewedanaan pulau tujuh, memiliki topografi secara umum, adalah maritim kelautan, dan kepulauan. Jika melihat kondisinya, Natuna termasuk salah satu daerah strategis. Karena memegang sebuah posisi penting, dalam hubungan Indonesia kepada dunia luar, terutama negara-negara ASEAN. Sayangnya, daerah yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), berupa minyak bumi dan gas (migas) ini, masih belum terkelola dengan baik.

Sejumlah-prajurit-tampak-bersiap-untuk-di-terjunkan-ke-lapangan-sebagai-wujud-pengabdian-tentara-di-ujung-perbatasan

Ada banyak daerah terisolir di Natuna, salah satu penyebab belum tersedia akses jalan penghubung antar wilayah yang memadai. Minimnya akses jalan, mengakibatkan perputaran ekonomi masyarakat lambat. Kondisi memprihatinkan ini membuat Dandim 0318 Natuna, Letkol Inf. Yusuf Rizal, mengerahkan pasukan. Selain akses jalan penghubung antar wilayah, referensi pengetahuan masyarakat juga masih terbilang awam. Sehingga belum cukup untuk merancang, apa yang disebut percepatan pembangunan.

Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), merupakan salah satu wujud operasi bakti Tentara Nasional Indonesia (TNI). Juga program terpadu lintas sektoral, antara TNI, dengan departemen, lembaga pemerintah, non departemen, dan Pemerintah Daerah, serta komponen bangsa lainnya. Program ini dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat. Tujuannya adalah, meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya yang tertinggal.

Melalui program TMMD ini, Dandim 0318 Natuna, Letkol Inf. Yusuf Rizal bersama pasukan seragam lorengnya, mencoba turun ke lapangan, melibatkan diri menggenjot pembangunan disejumlah daerah di Kabupaten Natuna. Salah satu daerah yang menjadi bidikannya, adalah Desa Sabang Mawang Barat, dan Desa Tanjung Batang. Dua desa ini mayoritas penduduknya, diketahui bekerja sebagai nelayan tradisional. Meski berada dalam satu wilayah Kecamatan Pulau Tiga, namun terpisah oleh lautan.

Infrastruktur dasar, di dua desa yang telah menjadi sasaran pembangunan program TMMD ini, tergolong minim. Sekitar 1086 jiwa, masyarakat belum memiliki jalan utama, sebagai akses penghubung layak pakai. Menurut Zakaria, Kepala Desa (Kades) Sabang Mawang Barat, di musim panas warga yang melewati jalan tentunya, menghirup debu. Sedangkan di musim hujan, terpaksa harus bermain lumpur. Sebagai Kades, Zakaria berharap jalan penghubung yang dimaksud, segera di bangun. “ Ini merupakan jalan utama bagi kami warga Desa Sabang Mawang Barat menuju desa tetangga, dan ke  Kantor Kecamatan Pulau Tiga,” cetus Zakaria.

Sebagaimana diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui program TMMD dalam membangun karakter generasi milenial, memiliki sasaran prioritas seperti, daerah miskin, tertinggal, terpencil, terisolir, kumuh perkotaan, perbatasan, dan pulau-pulau terluar, termasuk daerah yang terkena bencana alam. Khusus di Kabupaten Natuna, program TMMD tahun ini, meliputi kegiatan fisik, dan non fisik. Untuk kegiatan fisik, telah disiapkan anggaran sebesar Rp. 850 Juta, bersumber dari APBD Kabupaten Natuna. Anggaran tersebut, digunakan untuk semenisasi jalan sepanjang 437 meter, lebar 5 meter, tebal 0.15 meter, dan satu unit gorong-gorong.

Sedangkan kegiatan non fisik, yang bersumber dari anggaran Kodim 0318 Natuna, lebih menekankan pada upaya mewujudkan pemahaman tentang bela negara. Mewujudkan pemahaman tentang usaha mikro, mewujudkan pemahaman tentang kamtibmas, dan bahaya narkoba. Mewujudkan pemahaman tentang KB kesehatan, reproduksi dan HIV/AIDS. Mewujudkan pemahaman tentang pertanian, perikanan, termasuk kegiatan ceramah agama, dan bakti sosial pengobatan masal.

Dari sasaran itu, Dandim 0318 Natuna, Letkol Inf. Yusuf Rizal, akhirnya menurunkan sebanyak 80 personil AD, dibantu 10 personil TNI AL, 10 personil TNI AU, dan 10 orang personil Kepolisian membaur bersama masyarakat. Pasukan berseragam ini diturunkan ke lapangan khusus untuk menyelesaikan pembangunan jalan, dan pembuatan gorong-gorong, guna mempermudah akses jalan bagi warga dua desa di Kecamatan Pulau Tiga. “ TNI AD, Kodim 0318 Natuna, khususnya berupaya membantu program pemerintah daerah, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ” tutur Yusuf Rizal.

Suasana-saat-berlangsungnya-pembangunan-semenisasi-jalan-sepanjang-437-meter-lebar-5-meter-tebal-0.15-meter-dan-satu-unit-gorong-gorong

Yusuf Rizal, memastikan pembangunan akses jalan penghubung dua desa di Kecamatan Pulau Tiga, sebagai sasaran TMMD pada tahun 2018 ini, sudah tepat. ” Kenapa harus desa ini?, karena berdasarkan skala prioritas pembangunan harus daerah tertinggal. Disamping itu, juga sejalan dengan program pembangunan daerah Kabupaten Natuna. Kemudian pemilihan jalan ini diupayakan, harus membantu serta sejalan dengan program pemerintah. Lokasi yang kami kerjakan, merupakan pembangunan jalan lanjutan. Kurang lebih 11 tahun, jalan ini dibuka, belum ada kelanjutan. Masyarakat selama ini, sudah berupaya menimbun jalan yang kembali berlubang, dan berlumpur di musim hujan, “ terang Yusuf Rizal.

Membantu warga yang tidak mampu melalui program TMMD merupakan wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat. Hal tersebut dapat dilihat dari gigihnya sang prajurit, yang hanya berbekal semangat tinggi, membantu Pemerintah Daerah mengentaskan wilayah territorial tertinggal. Semua itu dikarenakan, adanya jiwa rela berkorban, dan semangat bergotong-royong yang terbilang tinggi. Membaur bersama masyarakat, dalam membangun daerah tertinggal, sepertinya sudah mendarah daging, di jiwa sang prajurit. Potret keberhasilan itu, patut mendapat acungan jempol. Sebagai wujud pengabdian tentara di ujung perbatasan. (Amran).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *