Perolehan Jumlah Kebutuhan Pupuk Subsidi Untuk Natuna Jauh Dari Rencana

Terbit: oleh -29 Dilihat
Marwan Sjah Putra

NATUNA (KP) – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Marwan Sjah Putra mengatakan pembagian pupuk subdisi untuk Kabupaten Natuna masih menunggu informasi lebih lanjut. Hal itu merupakan bentuk kehati-hatian pemerintah daerah terhadap uang petani mendapatkan pupuk subsidi.

“Jadi istilahnya kami berhati-hatilah karena inikan uang petani, sekarang masih menunggu, kami berharap bisa segera direalisasikan pada bulan April, karena April nanti para petani sudah mulai tanam baru,” sebut Marwan kepada koranperbatasan.com di ruang dinasnya, Rabu 17 Maret 2021.

Menurut Marwan, dari total rincian yang diajukan dinas pertanian melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) totalnya tercatat sebanyak 313 ton.

“Yang kita ajukan lewat RDKK itu ada 313 ton namun yang kita dapat hanya 41 ton dengan alasan adanya recofusing,” ujarnya.

Kata Marwan, rincian jumlah dan jenis pupuk yang diajukan melalui RDKK yaitu, Pupuk Urea 31,975 ton, Pupuk SP36 17,850 ton, Pupuk  ZA , 7,350 ton, Pupuk NPK  61,430 ton, dan Organik Granul 64,500 ton, total keseluruhan sebanyak 313 ton. Sedangkan jumlah pupuk yang diterima dengan total 41 ton terdiri dari Pupuk ZA  0, Pupuk SP36 2 ton,  Pupuk Urea 15 ton,  Pupuk NPK 20 ton,  Pupuk Organik Granul 4 ton.

“Jumlah yang diterima jauh dari yang diajukan. Bilang tidak bersyukur ya, kita masih besyukur juga karena jika dibandingkan dengan tahun lalu sama sekali tidak ada, tetapi tidak dipungkiri juga dengan jumlah tersebut produksi hasil para petani otomatis turun,” ungkapnya.

Marwan menjelaskan, terkait RDKK untuk mendapatkan pupuk subsidi para petani diminta menggunakan kartu tani. Saat ini Natuna sudah mengantongi sebanyak 313 kuota yang didapat dan ada sekitar 100 lebih sudah dibagikan.

“Namun kami belum meminta para petani untuk menyetor karena kami masih menunggu lebih lanjut di provinsi. Memang kita berharap ada kerjasama maksimal antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah,” pungkasnya.

Sebagai Kepala Dinas Pertanian, Marwan berharap kedepan pemerintah provinsi dan daerah serta melalui pokok pikiran Anggota DPRD bisa menggenjot kebutuhan komuditas pertanian yang ada di Natuna agar tidak kalah saing dengan daerah-daerah lain.

“Memang harga dan kebutuhan pupuk faktor utamanya, kalau mau ikut harga barang dari luar dengan keadaan pupuk mahal seperti ini, tentu petani kita akan rugi. Apa lagi jika petani membelinya sendiri itu pasti harganya jauh lebih mahal, makanya kita berharap subsidi itu,” imbuhnya. (KP).


Laporan : Sandi Kurniawan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *