Rizqi Ramadhan, Balita Usia 5 Hari Butuh Pertolongan

Terbit: oleh -34 Dilihat
Rizqi-Ramadhan-balita-usia-5-hari-asal-Pekon-Negeri-Agung-Kecamatan-Talang-Padang-Kabupaten-Tanggamus

TANGGAMUS (KP),- Rizqi Ramadhan, balita usia 5 hari asal Pekon Negeri Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus, menderita Anus (saluran BAB) dan harus menjalankan penanganan medis khusus (operasi). Namun, dengan keterbatasan ekonomi, pihak keluarga membutuhkan uluran tangan untuk biaya operasi Rizqi Ramadhan. Kamis, 30 April 2020.

Saat dikonfirmasi Tim Aliansi Jurnalis Online (AJO) Indonesia DPC Tanggamus, awal mula kejadian tersebut, pada saat melahirkan balita (Risqi Ramadhan) pada hari Minggu tanggal, 26 April 2020, sekitar pukul 12.00 WIB, ibu kandung balita mengalami kondisi lemah, dan ari-ari melengket. Hal ini disampaikan Rismawati (36) bibi balita dikediaman rumah balita.

“Hari Minggu siang itu lahirnya. Karena fisik ibu kandungnya lemah, pada hari Senin tidak boleh pulang sama bidannya, karena kondisi ibunya panas, maka pulangnya pada hari Selasa. Setelah sampai di rumah bayinya muntah-muntah sampai 7 kali dan kondisi badannya panas. Setelah itu, saya telepon bidannya, katanya coba colok lobang anusnya pakai tangan tapi cuci tangan dulu, karena ibu kandungnya tidak tega, akhirnya tidak dilakukannya,” ujar Rismawati.

Lanjutnya, kemudian kami ambil tindakan untuk membawa balita itu kebidan Puskesmas. Setelah diperiksa olehnya katanya enggak ada anusnya. Bu bidan  menyarankan agar dibawa ke Dokter Nunkci Pringsewu atau di Rumah Sakit Abdoel Moloek.

Saran bidanpun dilakukan oleh pihak keluarga dari hasil musyawarah untuk membawa balita ke RS Abdoel Moloek Bandar Lampung, saat sampai ketujuan, menurut Rismawati, RS tersebut sudah penuh dengan pasien balita.

“Kami bawa bayi ini, ke RS Abdoel Moloek pada malam hari, sampai disana ternyata sudah penuh untuk pasien bayi ini,  kira-kira ada 16 bayi lainnya dan bayi ini mendapatkan urutan nomor 17. Kata perawat di RSAM, ini enggak bisa bu. Ini harus dipercepat karena kondisi bayi seperti ini. Perawat itu menyarankan agar dibawa ke RS Urip Bandar Lampung, dengan alasan karena sedang situasi Covid-19, disana banyak pasien untuk dipercepat,” paparnya.

Masih menurut Rismawati, usai dibawa ke RS Abdoel Moloek, kami bawa lagi ke RS Urip, setelah sampai disana, kami ditanya dulu dengan perawatnya, sanggup enggak bayar Rp10 juta, untuk biaya operasinya saja, belum biaya kamar Rp 500.000 hingga Rp 700.000, kata bidannya waktu itu.

Setelah itu, lanjutnya bercerita, kami ambil tindakan, kami iyakan dulu karena melihat kondisi bayi seperti itu. Terus bayi itu diinfus dan dirongsen 3 kali, besoknya kami dipanggil sama perawat, dan memberitahukan kepada kami, bahwa biaya penginapan malam sampai pagi sudah memakai biaya Rp 3.782.000, belum nanti setelah operasi butuh obat-obatan.

Kami pun berusaha untuk mencari biaya sampai ingin menggadaikan sertifikat sebagai DP-nya, akan tetapi karena musim Covid-19 ini, pihak RS tidak bisa mengajukannya, sudah memohon berapa kali, namun tetap tidak bisa, jelasnya.

Dikesempatan yang sama, Aslihudin (48) Ayah kandung balita Rizqi Ramadhan, yang kesehariannya pekerja buruh tani itupun mengeluh dengan kondisi anaknya. Dirinya sudah berusaha mencari biaya tersebut, jangankan untuk mencari biaya anaknya, untuk kondisi ekonomi sangatlah minim. Dalam kesempatan ini, dirinya berharap kepada pemerintah agar bisa membantu anaknya.

“Harapan kami dengan kondisi anak kami yang seperti ini, ya semoga Pemerintah Kabupaten Tanggamus, bisa membantu sampai sembuh, karena dokter menyarankan agar segera dioperasi,” pintanya.

Aslihudin sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak pekon dan pihak pekon akan membantu BPJS. “Saya sudah kordinasi dengan aparat pekon, katanya nanti mau dibuatkan BPJS,” imbuhnya.

Sementara salah satu Kaur di Pekon Negeri Agung, mengatakan bahwa pihak Pekon sedang berusaha untuk sesegera mungkin mengurus BPJS-nya. “Hari ini kami, dari aparat Pekon Negeri Agung sudah daftarin untuk pengurusan BPJS-nya. Berhubung sudah kesorean datangnya kelengkapan persyaratan dari pihak keluarga balita ini, makanya Senin besok bisa diproses untuk BPJS-nya,” kata perangkat pekon. (KP/Tim AJOI  Tanggamus).


Laporan : Arzal


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *