BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Dr (HC) H Sahbirin Noor meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terbesar di Kalimantan dan penyalaan 24 jam listrik 6 desa di Kecamatan Aranio, Kamis (30/12).
Turut hadir Ketua DPRD Kalsel, H. Supian HK, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Selatan, Heri Armanto dan Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Selatan, serta General Manager PLN UIW Kalselteng, Tonny Bellamy.
SPKLU merupakan kepanjangan dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum, yakni tempat untuk mengisi daya (charge) listrik sebagai bahan bakar kendaraan listrik. Sedangkan 6 desa yang menikmati listrik 24 jam diantaranya Desa Banua Riam, Kala’an, Apuai, Belangian, Pa’au, dan Artain.
Gubernur Kalsel, DR (HC) H Sahbirin Noor mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PLN Kalselteng, yang terus meningkatkan pelayanannya bagi masyarakat Kalsel, khususnya dengan memperluas jangkauan distribusi energi listrik.
“Mudah-mudahan, seluruh masyarakat di Kalsel bisa terlayani dengan pasokan listrik yang cukup dan keterjangkauan pelayanan hingga pelosok pedesaan,” ungkapnya.
Paman Birin bersyukur, saat ini rasio elektrifikasi di Kalsel, sudah mencapai angka 99 persen. Dirinya berharap, satu atau dua tahun kedepan, rasio elektrifikasi di Kalsel mampu mencapai angka 100 persen.
“Kita ingin masyarakat Kalsel seluruhnya bisa menikmati pasokan listrik secara maksimal, meski berada di wilayah terpencil sekalipun,” ujarnya.
Disampaikanya, daya saing suatu daerah juga ditentukan kemampuan pasokan listrik, khususnya daya saing di sektor investasi dan produksi.
Pasokan energi listrik yang cukup, menurutnya pasti akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Kalsel, yang saat ini sedang bergerak maju menuju hilirisasi industri, serta kecukupan untuk memenuhi kebutuhan mobil listrik yang tumbuh dengan pesat.
Selain itu, pasokan energi listrik yang cukup juga mendorong perkembangan ekonomi, proses produksi dan sekaligus meningkatkan mutu kehidupan masyarakat.
“Intinya, energi listrik bukan hanya menjadi sumber penerangan, tetapi juga bisa menjadi sumber kemakmuran dan kesejahteraan,” pungkasnya.
General Manager PLN UIW Kalselteng, Tonny Bellamy menjelaskan Peresmian SPKLU oleh Gubernur Kalsel merupakan langkah awal PLN Kalselteng mendukung peneterasi kendaraan listrik sebagai salah satu instrumen promosi dan branding transportasi ramah lingkungan yang akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kemajuan kendaraan listrik berbasis baterai khususnya pada Kalsel terutama di Kota Banjarbaru dan sekitarnya.
Menurutnya, SPKLU ini dibangun untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan listrik berbasis baterai untuk transportasi berbasis baterai. Dengan hadirnya SPKLU ini, PLN berharap dapat mengurangi emisi karbon akibat penggunaan bahan bakar fosil.
Dirinya mengatakan, fitur teknologi Super Fast Charging 50 KW yang ditawarkan SPKLU ini mampu mencharge mobil listrik dari baterai 20% sampai 100% hanya dalam 45 menit, sehingga dengan kapasitas dan kecepatan charging yang ditawarkan menjadikan SPKLU di PLN UIW Kalselteng ini menjadi SPKLU terbesar di Kalimantan.
Pada tahun 2022 PLN UIW Kalselteng berencana membangun 5 SPKLU yang bertempat di Banjarmasin, Tanjung, Batulicin, Kuala Kapuas dan Palangka Raya.
Salah satu masyarakat Desa Kala’an, Mahli kepada wartawan koranperbatasan.com merasa bersyukur.
“Alhamdulillah saat ini listrik bisa nyala 24 jam, sebelumnya hanya12 jam yakni sore sampai subuh, dengan adanya listrik 24 jam, kami merasa sangat terbantu mengingat daerah kami jauh dari perkotaan,” imbuhnya. (KP).
Laporan : Adam