Lurah Sedanau Akui Ada Lubang Pacok Barang Antik di Sekitar Makam Tua Segeram

Terbit: oleh -38 Dilihat
Mukhrizal, Lurah Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat

NATUNA – Lurah Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Mukhrizal memastikan beberapa bulan lalu sudah berkunjung ke Kampung Segaram melakukan survey pembuatan jembatan.

Ia membenarkan adanya lubang-lubang bekas pacok barang antik di sekitar area makam tua yang kerab diberitakan oleh media ini. Saat itu, Mukhrizal mengaku sudah mengarahkan RT dan RW sebagai perpanjangan tangan dari kelurahan, untuk menjaga dan merawat makam-makam tua tersebut.

“Jangan sampai merusak makam yang ada, karena itu bukti peninggalan sejarah,” ungkap Mukhrizal menjawab koranperbatasan.com, Senin, 04 Oktober 2021 di ruang kerjanya.

Menurutnya, Kampung Tua Segaram merupakan tempat dimana asal dari pada pemerintahan Natuna. Maka harus dijaga dan dirawat, agar kedepan bisa dikaji secara mendalam sejarah-sejarah yang tersimpan dari pembuktian peninggalan itu.

Katanya pihak kelurahan sudah berupaya, dimana pada tahun 2020, telah mengusulkan pembangunan pagar makam tua yang ada di Kampung Segeram dalam Musrenbang, hanya saja belum teralisasi.

“Dari pihak kecamatan mendukung, tetapi untuk tahun 2021 memang belum terealisasi. Terima atau tidak itukan di kabupaten,” terangnya.

Ia menuturkan, untuk merealisasikan sebuah usulan tidak semudah membalik telapak tangan. Ibarat dalam sebuah keluarga, ketika anak meminta uang dengan ayahnya, tentu ditanya terlebih dahulu buat apa, coba pikir penting atau tidak.

Sebagai luarah ia, menghimbau kepada warga Kelurahan Sedanau umumnya, dan khusunya di Kampung Segeram bersama-sama menjaga dan merawat peninggalan bersejarah tersebut.

“Pelihara makam tua yang ada, jangan dihilangkan. Itu bukti sejarah untuk daerah kita sendiri. Nanti otomatis kita bisa maju, karena pemerintah saat ini menggalakan supaya menjaga cagar budaya yang ada di daerah masing-masing,” imbuhnya.

Ia juga berharap dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna bersama-sama memelihara cagar budaya yang ada di Kampung Segeram.

“Mengenai sebuah makam tua yang hilang, saya belum ada mendengar aduan dari masyarakat, begitu juga dengan perangkat RT RW,” tutupnya. (KP).


Laporan : Johan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *