Maksimalkan Belajar di Rumah, Tanjung Kumbik Utara Minta Listrik Dihidupkan 24 Jam

Terbit: oleh -32 Dilihat
Fadilah-Pejabat-PJ-Kepala-Desa-Tanjung-Kumbik-Utara-Kecamatan-Pulau-Tiga

NATUNA (KP),- Sejak dinyatakan resmi menjabat sebagai Pejabat (PJ) Kepala Desa Tanjung Kumbik Utara Kecamatan Pulau Tiga, pada tanggal 15 Februari 2020 lalu, Fadilah mengatakan pihaknya masih terfokus pada program lanjutan yang telah dibuat oleh kades sebelumnya.

Namun apa yang telah direncanakan itu, belum dapat dikerjakan tahun ini, karena beberapa persen dari anggaran yang ada harus dipergunakan untuk penanggulangan Covid-19. “Kami  tinggal  melanjutkan program kerja kemarin yang telah disususn oleh kades lama. Cuma sekarang lagi musim Covid-19. Jadi sebagian anggaran kami alihkan untuk penanganan Covid-19, terjadi perubahan di APBDes,” kata Fadilah menjawab koranperbatasan.com, Senin, 04 April 2020 di ruang dinasnya.

Khusus fisik pada tahun 2020 lanjut, Fadilah hanya terealisasi satu paket pembangunan. “Untuk program kerja yang telah berjalan pada tahun 2020 ini, fisik cuma satu, yaitu pembangunan penyambungan jembatan yang lama di  RT 02 RW 01. Dengan pagu dana sebesar Rp 500 juta lebih. Sedangkan pembangunan fisik lainnya belum bisa  kami kerjakan berkaitan dengan Covid-19. Dimana anggaran DD kami akan ada  pemangkasan,” ujarnya.

Menurut Fadilah, salah satu penggunaan anggaran DD yang dialihkan untuk penanggulangan Covid-19 adalah program Bantuan Langsung Tunai (BLT). “Untuk BLT ini  kita dari desa belum mendapatkan regulasinya seperti apa. Posisi kami sekarang ini lagi menunggu bentuk aturannya seperti apa, karena datanya langsung dari Kemensos,” terangnya.

Kemudian lanjut Fadilah, untuk  pembangunan penyambungan jembatan sudah  berjalan hampir 40 persen. “Sampai  saat  ini pengerjaannya trus berlanjut. Artinya disini  yang dirubah adalah anggaran DD atau anggaran dari pusat saja. Jadi kegiatan ini  merupakan program prioritas di desa kami waktu itu,” tuturnya.

Lebih jauh disampaikan Fadilah, untuk program kerja yang belum terlaksana, tetapi  masuk dalam perencanaan akan diusahakan usai Covid-19. “Nanti akan dikerjakan pada  waktu-waktu mendatang. Kita lihat kondisi dulu, jika Covid-19 ini sudah hilang, kemudian perubahan-perubahan dalam penggunaan anggaran desa sudah selesai, maka kegiatan  tersebut akan direalisasikan,” jelasnya.

Terkait kesiapan pananggulangan Covid-19, Fadilah memastikan bahwa di desanya sudah memiliki rumah karantina. Sedangkan mengenai BLT langsung dilakukan oleh kementerian terkait. “Untuk pendataan penerimaan  BLT, langsung dari Kemensos. Ini yang kami takutkan, jika data penerimaan BLT bukan dari kami. Jika kami dari pihak desa yang mendata, kan lebih efisien. Kemudian kami sudah tahu mana yang layak dan mana tidak layak. Jelas untuk penerima BLT adalah orang-orang diluar PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan penerima bantuan lainnya,” pungkasnya.

Berkaitan dengan Covid-19, Fadilah berharap kepada pemerintah merealisasikan penerangan listrik 24 jam. “Anak-anak sekolah diliburkan, mereka diharuskan untuk tetap diam di rumah, serta belajar di rumah. Tetapi sampai saat ini dari 15 kecamatan hanya kami satu-satunya yang lampunya tidak hidup 24 jam. Nah, bagaimana anak-anak ini bisa belajar dengan benar, jika fasilitas seperti listrik hanya hidup dari jam 3 sore mati jam 6 pagi. Jadi ini harapan kami kepada pemerintah agar lebih memperhatikan   masalah listrik,” imbuhnya. (KP).


Laporan : Riduan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *