BATURAJA, (KP),- Gawai serentak Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), yang diikuti oleh beberapa desa, di Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku), pada tanggal 23 Juli tahun 2018, terpantau, aman, kondusif. Salah satunya seperti di Desa Karang Agung, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Oku, Provinsi Sumsel.
Sebagaimana diketahui Pilkades di Desa Karang Agung, yang terdiri dari tiga dusun, hanya diikuti oleh dua petarung hebat. Dua warga setempat, yang mencalon diri pada Pilkades kali ini, tampak sudah sama-sama siagap untuk memimpin desa mereka, lima tahun kedepan.
Mereka adalah Muhamad Subri, mantan BPD (nomor urut pertama), dan rivalnya urutan kedua Atiril, mantan Kades, yang sudah dua kali menjabat sebagai Kepala Desa, serta dua kali pula menjadi Pjs. Kades, di Desa Karang Agung. Kini kembali mencalonkan diri mengikuti Pilkades untuk yang ketiga kalinya. Dari tiga Dusun di Desa Karang Agung, tercatat memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 640, dan partisipasi 88,75 persen. Dengan suara yang masuk sebanyak 563 ditambah 5 suara yang tidal sah oleh panitia.
Pilkades serentak di Desa Karang Agung ini, sempat ditinjau langsung oleh Kapolres Oku AKBP Dra. NK Widayana Sulandari, beserta Wakil Bupati Oku Drs. H. Johan Anuar, dan dihadiri oleh Sekertaris Camat (Sekcam), Waka Polsek, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa serta Kades Tanjung Karangan Albizar, dan Ketua LSM FPSH Cabang Oku, Aptrama Dedi SH. Pilkades ini dihadiri juga oleh, Mesran, Pjs Kades Karang Agung, beserta Ketua LSM FPSH Oku, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Pada penghitungan suara, yang disaksikan oleh ratusan warga setempat. Pilkades kali ini berhasil dimenangkan oleh calon dengan nomor urut pertama, yakni Muhamad Subri, unggul dengan suara terbanyak berjumlah 355, sedangkan calon nomor urut dua Atiril, hanya berhasil mengantongi sebanyak 208 suara.
Sebelumnya, Mesran staf di Kecamatan Baturaja Barat, yang menjabat sebagai Pjs. Kades Karang Agung, mengungkapkan rasa kagumnya kepada warga desa, karena antusias memberikan suara untuk mendukung siapa yang bakal memimpin desa mereka. “ Meski begitu siapa-pun nanti yang menang terpilih menjadi Kades, masyarakat di Desa ini tetap bisa akur seperti sediakala. Mereka bisa menjaga keamanan desa mereka sendiri, menyalurkan rasa demokrasi, tanpa ada perbedaan pendapat yang bisa menghindari timbulnya kesalah fahaman,” jelas Mesran.
Kata Mesran, didalam sebuah pertandingan pasti ada salah satu pemenangnya, siapa-pun yang menang atau kalah, mereka tetap harus saling mendukung, ” Siapa-pun nanti yang menang, dari dua calon ini, bukan berarti dia yang hebat, ataupun pintar, tapi untuk sementara dia-lah yang sedang dipercaya oleh masyarakat untuk mengemban tugas membangun desa. Supaya bisa mengayomi, dan membuat desa-nya menjadi lebih maju lagi, dari pembangunan yang sudah ada sekarang,” imbuh Mesran.
Lebih jauh lagi, kata Mesran, “ jadi siapapun yang kalah nanti, jangan berkecil hati, saya yakin bakal ada kebaikan dari semua ini. Karena siapapun yang menang diantara mereka berdua ini, dimata kami tetap sama, sebab dalam satu kampung harus saling mendukung demi terciptanya kemajuan desa,” tegas Mesran. (Syahril).