KAMI akan selalu ada di sudut mana-mana saja. Sepanjang kehidupan ini masih ada, walau tidak pernah ada dalam kebijakan-kebijakan yang terus ada-ada saja, di bahas setiap harinya.
Kami pun bekerja untuk negeri ini, menyuarakan aspirasi untuk demokrasi, walau memang tidak pernah ada dalam daftar sebagai penerima gaji, seperti layaknya pegawai negeri, yang konon katanya sebagai seoarang pengabdi.
Wahai pemilik kebijakan dan pemangku kewenangan. Timbang-timbng juga lah kami-kami ini, yang masih punya keinginan untuk berdiri, di hujung perbatasan negeri ini, atas nama Pancasila dan NKRI.
Tersebab telah lama kami terlanjur ada menjadi penegak pilar keempat demokrasi. Sebagai pembawa suara rakyat dan pejuang hak-hak azasi manusia, walau tak jarang cuma di pandang sebelah mata.
Wahai Kawan! Sungguh caci maki itu sudah bertaut pada kita. Walau pun remeh-temeh itu yang cuma ada untuk kita. Tetaplah berpaut kuat pada tiang-tiang pancang di jalan hidup kita sebagai seorang wartawan Indonesia sejati.
Dengan tetap terus bekarya secara nyata, teruji sesuai fakta. Jangan menjadi pecundang penjual harga diri.
Merekam fakta-fakta
Merangkai kata-kata menjadi berita
Walaupun pasti terhadang derita
Itu lah ladang amal kita
Menjdi spirit generasi bangsa setelah kita tiada
Sampai akhir menutup mata
- Penulis : Amran
- Pemimpin Redaksi koranperbatasan.com