Nemo Si Ikan Badut “Clownfish”

Terbit: oleh -45 Dilihat
M. Mahabbah Aulia

Penulis : M. Mahabbah Aulia

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Nim : 180254241057


IKAN BADUT adalah ikan hias air asin dari subfamili Amphiprioninae. Terdapat sekitar 28 spesies yang dikenali, salah satunya berada di Genus Premnas. Sementara sisanya di Genus Amphiprion. Ikan badut berwarna kuning, jingga, kemerahan atau kehitaman. Spesies terbesarnya dapat tumbuh mencapai panjang 18 cm, sementara terkecil hanya mencapai 10 cm.

Di Jepang, Ikan Badut dikenal dengan nama kakure-kumanomi, sedangkan di Rusia sebutan untuk Ikan Badut yaitu obyknovennaya rybka-kloun, dan di Denmark klovnfisk. Klasifikasi :

Nama latin      : Amphiprion percula

Kelas               : Actinopterygii

Ordo               : Perciformes

Family             : Pomacentridae

Ikan Badut merupakan ikan karang tropis yang hidup di perairan hangat pada daerah terumbu dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih. Dengan daerah penyebaran di Samudera Pasifik (Fiji), Laut Merah, Samudra Hindia (Indonesia, Malaysia, Thailand, Maladewa, Burma), dan Great Barrier Reef Australia.

Ikan Badut dan Anemon hidup berdampingan dan saling menguntungkan atau biasa disebut dengan simbiosis mutualisme. Bentuk interaksinya yaitu Anemon akan melindungi Ikan Badut dan Ikan Badut akan menangkal ikan kupu-kupu (Butterfly Fish) yang suka memakan anemon. Ikan badut juga akan memakan invertebrata kecil yang melekat di tentakel anemon yang membahayakan anemon (parasit) dan membantu membersihkan anemon dari kotoran seperti pasir dsb.

Disisi lain kotoran dari Ikan Badut memberikan nutrisi untuk anemon. Anemon memiliki sengatan beracun yang hanya dapat ditahan oleh Ikan Badut. Mekanisme tersebut dapat terjadi karena lapisan lendir pada Ikan Badut (berbahan dasar gula). Hal ini akan menjadikan anemon tidak mengenali ikan badut sebagai musuh sehingga anemon tidak menyengat Ikan Badut.

Ikan Badut akan membela mati-matian anemon tempat mereka tinggal, ikan badut tidak pernah menyimpang lebih jauh dari 30 cm/lebih dari inangnya seumur hidup mereka. Semua Ikan Badut berjenis kelamin jantan ketika mereka lahir. Setelah mereka dewasa, mereka dominan akan berubah menjadi betina. Betina biasanya berukuran lebih besar daripada jantan dan akan menjadi pemimpin utama di wilayah mereka.

Ikan Badut hidup dalam kelompok kecil dalam satu anemon yang terdiri dari pasangan induk, beberapa ikan jantan muda, dan beberapa anakan ikan yang juga berkelamin jantan. Ketika betinanya mati, ikan jantan dominan akan berubah kelamin menjadi betina dan akan mencari pasangan jantan, strategi ini dikenal sebagai sequential hermaphroditism (perubahan kelamin secara berurutan).

Saat musim pemijahan (sekitar bulan purnama), telur diletakkan pada permukaan relatif datar dekat anemon mereka. Kedua induk menjaga telur dan mengipas telur mereka dengan air segar selama 6 sampai 10 hari. Biasanya penetasan terjadi saat malam hari, kurang lebih 2 jam setelah matahari terbenam.

Setelah menetas, bayi Ikan Badut akan naik kepermukaan dan hidup dengan memakan plankton. Setelah cukup besar, anakan Ikan Badut akan turun dari permukaan dan mencari anemon inang yang sesuai. Di anemon inang, mereka akan mengikuti tahapan hirarki yang ada.

Setelah tumbuh dari anakan menjadi remaja yang belum matang secara seksual, Ikan Badut akan masuk ketahap berikutnya, yaitu mengembangkan alat reproduksi jantan (gonad) yang matang sebagai pasangan betina dominan. (KP).


Kiriman Pembaca koranperbatasan.com Jum’at, 01 Januari 2020


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *