Gawat! Kebun Warga Jadi Sasaran Luapan Air Sungai Setedung Akibat Muaranya Tertutup

Terbit: oleh -108 Dilihat
Tumpukan pasir dalam lingkaran merah kegiatan reklamasi Sungai Setedung oleh oknum

NATUNA – Warga Kampung Setedung, Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna merasa terusik oleh luapan air Sungai Setedung akibat muara sungai tertutup oleh kegiatan reklamasi dan pasir alam.

Abdul Gafar warga RT 06 RW 003 Setedung, Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, kepada koranperbatasan.com memastikan luapan air sungai telah berhasil merusak bahkan membunuh aneka tanaman perkebunan milik warga setempat yang berada di dataran rendah.

“Masyarakat disini memang sudah banyak mengeluh karena lumpur dan airnya sudah terlalu dalam. Tanaman ubi yang berada di daerah dataran rendah sekarang ini sudah tidak bisa di panen lagi, selain busuk juga banyak mati,” kata Gafar melalui telepon seluler, Selasa, 01 Februari 2022.

Muara Sungai Setedung yang tertutup oleh pasir pantai akibat reklamasi dan pasir alam (Foto : BPBD Natuna).

Diceritakan Gafar, luapan air terjadi karena dari arah sebelah laut tertup, sementara pada bagian kedalaman air yang berada dibagian depan telah diadakan penimbunan oleh seseorang, alhasil membuat sungai tersebut semakin mengecil dan airnya meluap.

“Nah, hantaran pasir yang dibawa dari laut oleh gelombang air laut semakin banyak dan membuat sungai itu tertutup,” ujarnya.

Menurut Gafar, setiap musim utara muara sungai akan tertutup oleh pasir pantai yang dibawa gelombang air laut. Biasanya setiap muara tertutup warga melakukan penjebolan kembali agar air tidak meluap.

“Cuma tahun kemarin ketika hendak di jebol kembali tidak dizinkan oleh pihak yang berada di bagian depan,” terangnya.

Mewakili warga setempat, Gafar berharap bagian yang tertutup diperbolehkan kembali untuk di jebol. Selain agar air sungai bisa kembali ke laut juga agar warga bisa kembali bercocok tanam.

“Tahun kemarin dari orang kampung sini yang hendak menjebol itu kenak teguran oleh orang sebelah laut yang memiliki sejenis villa tempat orang-orang piknik. Tempat itu sudah hampir tiga tahun beroperasi,” pungkasnya.

Luapan air Sungai Setedung yang berubah menjadi lumpur memenuhi kebun milik warga akibat muaranya tertutup, (Foto : screnshot video Abdul Gafar).

Karena sudah pernah mendapat teguran, lanjut Gafar warga pun tidak berani menjebol muara sungai tersebut. Akibatnya air sungai meluap dan lari ke kebun-kebun milik warga.

“Jarak dari laut ke sungai ini sekitar 1 kilo dan sungai itu buntu. Jadi sudah saya sampaikan kepada RT dan RW dan saya juga sudah sampaikan kepada Kepala BPBD Natuna,” tutur Gafar.

Atas laporannya itu, Gafar menyebutkan Kepala BPBD Natuna, telah menurunkan tim untuk melakukan survey lokasi dan berjanji akan membantu mengatasi persoalan yang terjadi.

“Dari BPBD Natuna hari ini sudah berkunjung menyaksikan langsung apa yang terjadi dan meminta waktu untuk berembuk. Tanggapannya akan diusahakan, karena BPBD baru saja terbentuk dan akan bekerjasama dengan dinas terkait,” jelas Gafar.

Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika, S.T, M.A.P membenarkan yang terjadi. Ia bahkan telah mengarahkan bagian pencegahan untuk segera membuat agenda kerja.

“Kita cobe agendakan goro dengan melibatkan pasukan biru Perkim, untuk kegiatan upaya pencegahan banjir di muara Sungai Setedung,” katanya singkat. (KP).


Laporan : Johan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *