NATUNA – Tindakan vandalisme atau pengrusakan berupa coretan di bebatuan pada beberapa geosite membuat aktivitas lingkungan sekaligus pelaku wisata di Natuna, Cherman merasa geram.
“Saya menyayangkan tindakan oknum atau pengunjung objek wisata yang melakukan perusakan lingkungan dikawasan geosite geopark terutama berupa coretan di batuan, baik menggunakan cat maupun diukir dengan semen,” ucapnya saat dijumpai Selasa, 23 April 2024 pagi.
Menurut Cherman, kawasan tersebut bagian dari kawasan yang dilindungi dan perlu dijaga keasriannya sebagai warisan geopark serta objek wisata yang menjadi daya tarik Natuna.
Cherman juga menemukan selain Geosite Tanjung Senubing tulisan dan ukiran di batu juga ditemukan di lokasi sepajang jalur pendakian Geosite Geopark Gunung Ranai.
Menanggapi tindakan tersebut, Cherman berharap kegiatan merusak tersebut tidak dilakukan lagi karena akan memperparah kondisi kawasan, serta akan menjadi contoh yang buruk karena menjadi kesan negatif bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara setelah melihatnya.
“Yang lebih kita khawatirkan status Natuna Geopark Nasional akan terancam dicabut hanya gara-gara hal seperti ini,” tegasnya.
Cherman juga telah melaporkan temuannya tersebut kepada Badan Pengelola Geopark Natuna dan Dinas Pariwisata. Ia berharap laporannya segera ditindaklanjuti dan pelaku dapat segera ditemukan, serta diberikan teguran supaya tidak mengulangi perbuatan tersebut dikemudian hari. (KP).
Laporan : Dhitto