Gubernur Sebut Stok Pangan di Kalbar Aman Hingga Enam Bulan Kedepan

Terbit: oleh -78 Dilihat
Pembeli-berbelanja-sembako-di-pasar-tradisional.-Pemerintah-terus-berupaya-menstabilkan-harga-dan-menjamin-ketersediaan-stok-pangan-menjelang-Natal-dan-Tahun-Baru

PONTIANAK (KP),- Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) memastikan pasokan kebutuhan bahan pokok aman untuk beberapa waktu kedepan. Meski begitu, langkah antisipasi perlu dilakukan guna menghadapi kemungkinan lonjakan permintaan.

Dalam hal ini masyarakat juga diminta bijak berbelanja dengan tidak melakukan penimbunan. “Tentu saja situasi wabah Covid-19 ini sudah diraskan berat bagi masyarakat. Kita ingin situasi yang berat di masyarakat itu, tidak semakin berat dengan kelangkaan bahan pokok,” ungkap Kepala Dinas Pangan dan Kesehatan Hewan Kalbar, Muhammad Munsif, Selasa 17 Maret 2020.

Pihaknya menyadari kewaspadaan yang mungkin munculnya di masyarakat dapat mengarahkan mereka kepada kepanikan yang berujung  pada upaya untuk mengamankan pasokan makanan. Munsif melihat saat ini ada fenomena masyarakat yang berlomba-lomba berbelanja pangan secara berlebihan lantaran takut kekurangan. Karena itulah, pemerintah berupaya agar stok pangan cukup bagi kebutuhan masyarakat. “Pangan pokok kita saat ini, seperti beras, kita perkirakan hingga bulan April ini aman. Bahkan terhitung surplus,” tuturnya.

Lebih rinci dia Munsif menjelaskan, untuk beras produksi lokal, sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, sebanyak 847 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) dari luas panen sebesar 290 ribu hektare. Adapun dari jumlah tersebut, beras yang mampu dihasilkan sebesar 499 ribu ton. Jumlah ini, kata dia, bila ditambah dengan beras yang didatangkan oleh distributor beras  sebesar 162 ribu ton, maka totalnya menjadi sekitar 661 ribu ton.

Jumlah ini menurutnya surplus bila dibandingkan dengan kebutuhan beras bagi penduduk Kalbar. “Konsumsi perbulannya lebih kurang 41 ribu ton per bulan, sementara ketersediannya setiap bulan sebnayak 55 ribu ton. Dengan demikian, ada surplus lebih kurang 13 ribu ton,” jelasnya.

Kebutuhan lainnya lanjut Munsif, seperti jagung, diakui juga masih mencukupi. Untuk jagung, selain kebutuhan rumah tangga, komoditas ini juga dibutuhkan bagi industri. Bahkan porsinya lebih besar kebutuhan industri dari pada rumah tangga. Komoditas lain yang stoknya masih mencukupi adalah daging sapi, daging ayam, hingga telur ayam. Stok daging sapi, sebut dia, 65 ribu ton dan 152 sapi bangkalan. “Terutama untuk bulan Maret ini, bahan pokok masih cukup,” terangnya.

Sebelumnya, Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyebut stok pangan aman hingga enam bulan kedepan. Karena itu, masyarakat diharapkannya tidak melakukan penimbunan yang dapat berakibat pada kelangkaan. “Kebutuhan kita cukup. Masyarakat jangan menimbun makanan,” imbuhnya.

Gubernur menambahkan, kebutuhan pokok strategis sejauh ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sayur misalnya, sebagian besar diserap dari petani lokal, yang berarti tidak bergantung pada kiriman dari luar daerah.  “Kecuali sayur yang tidak bisa tumbuh di Kalbar, itu didatangkan dari luar,” pungkasnya. (Amir/Dani/KP).


Kontributor : Pontianak Post


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *