NATUNA – Komunitas Kemah Pemuda Natuna melakukan program mengenal satwa indemik Kekah sebagai upaya pelestarian dan pengetahuan di Desa Mekar Jaya, Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
“Harapan kami untuk kegiatan Kemah Pemuda Natuna ini dapat melahirkan pemuda aktif bergerak dalam kegiatan sosial yang dapat membantu kemajuan daerah, khususnya pelestarian Kekah di Natuna,” kata Ketua Kemah Pemuda Natuna, Azmizar di Balai Mangrove, Desa Mekar Jaya, Natuna, Sabtu, 28 Januari 2023.
Kata Azmizar, kegiatan tersebut untuk mengajak pemuda di Natuna bergerak bersama dari berbagai latar belakang dalam upaya melindungi habitat Kekah dengan cara berkemah.
“Ini merupakan helatan acara yang ketiga untuk tahun ini, digelar pada tanggal 27 sampai dengan 29 Januari 2023,” ujarnya.
Menurut Azmizar, Kekah (Presbytis Natunae) adalah hewan primata yang terancam punah dan merupakan hewan langka yang hanya ada di Bunguran Besar, Natuna. Karena itu, Kekah mendapat perhatian penting dan harus ada upaya konservasi agar nantinya Kekah tidak menjadi punah.
“Jika tidak dimulai dari sekarang, Kekah hanya akan menjadi bahan cerita saja oleh masyarakat Natuna nantinya,” pungkas Azmizar.
Azmizar menjelaskan Kemah Pemuda Natuna yang digelar selama tiga hari dua malam tersebut dinilai dapat memberikan bekal awal untuk mengenal lebih dekat bagaimana upaya konservasi Kekah Natuna seharusnya diterapkan.
“Para peserta diajak untuk mengamati langsung, tinggal berkemah, namun tetap tidak mengganggu komunitas Kekah,” ungkapnya.
Azmizar menilai pengamatan secara langsung penting dilakukan untuk mengenal keseharian dan pola perilaku primata khas Natuna tersebut sehingga upaya konservasi sesuai dengan kebiasaan dan keseharian satwa primata yang dikenal pemalu itu.
Lebih jauh Azmizar menuturkan Kemah Pemuda Natuna dalam kegiatan tersebut juga memuat materi konservasi lingkungan bagi para peserta juga diberikan materi kepemimpinan.
“Materi tersebut kita rancang untuk membentuk jiwa-jiwa pemimpin agar berani mengambil peran dalam perubahan yang baik bagi Natuna, serta pemberian materi geopark sebagai tambahan pengenalan peranan konservasi pada upaya pelestarian keanekagaraman hayati sebagai salah satu pilar utama pada konsep UNESCO Global Geopark,” terang Azmizar.
Sementara, Ahdiani, pemerhati konservasi Kekah Natuna sekaligus pendiri program “Mantau Kekah” di Desa Mekar Jaya juga mengaprisiasi kegiatan Kemah Pemuda Natuna tersebut. Ahdiani juga memberikan pandangan bahwa pemuda Natuna perlu melihat dan mengalami langsung bagaimana Kekah berada dihabitatnya.
“Dengan memiliki akan dapat pengetahuan yang mendalam tentang primata yang terancam punah ini,” sebutnya.
Ahdiani berharapa, dengan semakin banyaknya komunitas dan para pihak-pihak yang peduli terhadap kelestarian Kekah, akan dapat menentukan langkah serta terobosan apa untuk dikerjakan oleh para pemuda demi menjaga status primata indemik tersebut tidak semakin terancam. (KP).
Laporan : CR