RHL Kalsel Jadi Percontohan, DPR RI Kunjungi TH2TI dan Tahura SA

Terbit: oleh -16 Dilihat
Anggota komisi IV DPR RI didampingi Plt, Kadishut Kalsel Fatimatuzzahra saat meninjau TH2TI Kalsel

BANJARBARU (KP),- Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dinilai baik dan bisa menjadi contoh bagi Provinsi lainnya. Tidak ayal DPR RI dari komisi IV ditemani oleh mitra kerjanya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI,  meninjau ke Kalsel untuk menggali potensi apa saja yang baik dan dibangun selama ini.

Disambut langsung Wakil Gubernur Provinsi Kalsel, Rudy Resnawan, Pj Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, dan Plt Kadishut Kalsel Fathimatuzzahra serta beberapa pejabat Sekdaprov Kalsel, rombongan Komisi IV DPR RI meninjau Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2TI).

Direktur Perbenihan Tanaman Hutan, yang juga Plt. Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung, Kementerian LHK RI, Ir. Mintarjo, M.Ma, menjelaskan bahwa di Kalsel bisa dicontoh oleh Provinsi lainnya di bidang rehabilitasi hutan termasuk di sektor rehabilitasi Dasar Aliran Sungai (DAS) yang sangat proggresif dan positif.

“Di Kalsel ini paling baik dan bisa menjadi percontohan soal rehabilitasi. Kita lihat ketika bagaimana menggerakkan peran serta para pihak, termasuk dunia usaha, Aparaturnya dan bagaimana menggerakkan masyarakat  termasuk komunitas. Sehingga target 32.000 hektar per tahun bisa direalisasikan. Ini luar biasa,” puji Mintarjo, Selasa 15 Desember 2020.

“Karena itu perlu dukungan dari dewan di DPR RI, dan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah. Sinergi antar kementerian lembaga serta masyarakat diawali melalui koordinasi sehingga saling menguatkan dan berdampak luas. Nah di sinilah dewan perlu mensuport kebijakan anggaran. Sebab rehab hutan memerlukan biaya yang sangat besar. Jika hutan sudah ditata, kedepan sektor kehutanan bisa menjadi penguatan ekonomi bagi masyarakat melalui perhutanan sosial misalnya, termasuk dari sektor wisata,” kata Mintarjo.

Sementara itu, Kepala Balai DAS HL Barito, Zainal Arifin, menambahkan kewajiban pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) potenisnya cukup besar. Termasuk dari luas yang ditetapkan lebih 31. 000 hektar dan yang sudah ditanam lebih dari separuhnya.

“Banyaknya penanaman di rehab DAS dilakukan di tahun 2015-2016 yang mana saat ini peranya di keberhasilan rehab DAS. Sampai saat ini sudah ada lebih sekitar 600 hektar yang diserah terimakan dan ini menjadi peluang untuk pemangku kawasan bahwa rehabilitasi hutan dan lahan ini bukan pengeluaran dana saja. tapi menjadi investasi sentra perekonomian kedepan.

“Contoh di Tahura misalnya, paling tidak saat ini lebih dari 600 hektar yang punya potensi kemiri karet dan ini terus dikelola oleh masyarakat sekitar dengan baik agar sentra perekonomian bisa didapatkan dari pengelolaan kehutanan berkelanjutan. Secara langsung rehab DAS ini memberikan efek finansial bagi masyarakat sekitar, termasuk potensi wisata,” imbuh Arifin.

Dalam kesempatan ini, DPR RI siap mendukung Anggaran Penanganan Kehutanan di Kalsel. Komisi IV DPR RI memberikan garansi mengawal anggaran di tingkat pusat untuk penanganan kehutanan di Kalsel. Ada syarat yang harus dipenuhi sebelumnya anggota legislatif ikut bertindak.

“Syarat tersebut menunggu usulan segala kebutuhan dari daerah masing-masing. Usulan harus dari daerah, daerah harus proaktif. Selebihnya tugas kami yang mengawal di tingkat pusat,” kata Ketua Rombongan Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati, Selasa 15 Desember 2020, di sela kunjungan ke Kalsel.

Rombongan juga mengunjungi Tahura Sultan Adam (SA), dan budidaya ikan air tawar di Mandiangin. Memang pada saat pandemi Covid-19 kawasan Tahura masih ditutup, namun dalam waktu dekat ini rencananya akan segera dibuka kembali.

Disamping itu, Plt Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra saat ditanya terkait kesiapan tahura untuk membuka dimasa pandemi Covid-19, ia mengatakan Tahura saat ini sedang menyiapkan berbagai kesiapan tentang protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 bagi pengunjung.

“Saat ini pihak Tahura sedang mempersiapkan protokol kesehatan, termasuk menyediakan tempat-tempat cuci tangan bagi pengunjung dan rencananya akan dibuka dalam waktu dekat,” tandasnya. (KP).


Laporan : Adam Subayu


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *