Hashtag Pray For Serasan dan Pray For Natuna Duka Masyarakat Indonesia

Terbit: oleh -48 Dilihat
Bupati Natuna Wan Siswandi menemui masyarakat Serasan terdampak musibah banjir dan longsor yang mengungsi di PLBN Serasan, Selasa, 07 Maret 2023 dini hari.

NATUNA – Hashtag simbol tagar (#) Pray For Serasan dan Pray For Natuna menjadi trending topic terkini memenuhi seluruh Group WhatsApp dan Facebook di Natuna. Hashtag tersebut bahkan hampir terlihat pada setiap Display Picture (DP) atau foto profil WhatsApp dan Facebook masyarakat Natuna.

Penggunaan hashtag itu mulai muncul kepermukaan pada Senin, 06 Maret 2023 sejak pukul 12 siang hingga hari ini, Selasa, 07 Maret 2023. Penggunaan hashtag sebagai penanda yang berhubungan dengan satu topik itu, terus meluas sampai ke luar Natuna.

Bupati Natuna Wan Siswandi melihat korban musibah tanah longsor di Pulau Serasan yang telah meninggal dunia, Selasa, 07 Maret 2023.

Pernyataan duka atas musibah banjir dan longsor yang terjadi sejak Rabu, 01 Maret 2023 di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau tersebut banyak juga disampaikan dalam bentuk ucapan duka cita oleh berbagai instansi maupun organisasi masyarakat.

Seruan untuk mengirimkan doa kepada korban musibah banjir dan longsor yang memuncak pada Senin, 06 Maret 2023 sekitar pukul 11 siang tersebut menoreh rasa empati banyak kalangan. Pasalnya, banjir dan longsor susulan yang datang secara tiba-tiba siang itu mengakibatkan korban jiwa berjatuhan.

Dukung operasi musibah banjir dan longsor di Pulau Serasan, SAR Natuna terjunkan personil dan alut, Senin 06 Maret 2023.

Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah setempat terkait jumlah korban jiwa, namun telah beredar kabar ada banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal, ayah kehilangan anak, ibu kehilangan anak, suami kehilangan istri, dan istri kehilangan suami, abang kehilangan adik, saudara kehilangan teman, serta tetangga kehilangan tetangga.

Berdasarkan rilis Tim Gabungan Tanggap Bencana Kecamatan Serasan dan Serasan Timur tertanggal 07 Maret 2023 pukul 3 dini hari, dalam sebuah rapat gabungan yang dipimpin langsung oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi dan Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda mengatakan kondisi terkini curah hujan di lokasi masih terbilang tinggi.

Dalam rilisnya menyebut jumlah korban meninggal dunia akibat musibah banjir dan longsor tercatat sebanyak 10 orang. Korban dinyatakan hilang sebanyak 42 orang, luka berat 4 orang, dan korban kritis yang akan di kirim ke Pontianak menggunakan KM Bukit Raya sebanyak 4 orang.

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda menemui warga yang mengungsi akibat musibah banjir dan tanah longsor di Serasan, Senin, 06 Maret 2023.

Kemudian rumah warga tertimbun material tanah longsor diketahui sebanyak 27 rumah. Sementara untuk data pengungsi di PLBN sebanyak 219 orang, di Puskesmas 215 orang, Pelimpak dan Mesjid Alfurqon 500 orang. Total para pengungsi dikabarkan tercatat sebanyak 934 orang.

Bupati dan Wakil Bupati Natuna Beserta Rombongan Tiba di Serasan

Bupati Natuna Wan Siswandi dan Wabup Natuna Rodhial Huda bersama BPBD, Basarnas, Polres Natuna dan Forkopimda serta Damkar Natuna, tiba di Serasan sekitar pukul 23.00 Wib, setelah berhasil menempuh lebih kurang 7 jam perjalanan laut dari Ranai ibukota kabupaten menggunakan kapal cepat milik Pemda Natuna.

Sesampainya di Serasan, Bupati Natuna Wan Siswandi dan rombongan langsung bergegas menemui warga di beberapa tempat pengungsian paska terjadinya musibah longsor yang mengakibatkan korban jiwa berjatuhan.

Sebanyak 35 personil Polres Natuna tiba di Serasan membantu percepatan penanganan bencana longsor yang telah menimbulkan korban jiwa, Senin, 06 Maret 2023.

Usai menerima laporan dari tim gabungan tanggap bencana setempat, Bupati Natuna Wan Siswandi langsung mengambil alih komando rencana penanganan penyelamatan korban musibah tanah longsor duka masyarakat Indonesia.

Tim evakuasi gabungan pun berhasil di bentuk, terdiri dari Polres Natuna (35), Kodim 0318 Natuna (11), Komposit Gardapati (25), Basarnas (37), BPBD (15), Damkar (17), Satpol PP (5), Dokter (3), Perawat (1), dan akan segera menyusul ke lokasi kejadian dari TNI AL menggunakan kapal perang. Dalam rapat terbatas, Bupati Natuna Wan Siswandi memutuskan melakukan evakuasi lanjutan pada Selasa, 7 Maret 2023 pagi.

Kepala BNPB Pusat dan Gubernur Kepri Segera ke Serasan

Setelah mendengar kabar duka bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Gubernur Provinsi Kepri, H. Ansar Ahmad yang sedang berada di Jakarta langsung memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri mengirimkan bantuan logistik  berupa makanan dan keperluan seheri-hari yang bersifat mendesak.

“Kita sudan berkoordinasi dengan Bupati Natuna, dan Bupati Natuna beserta perangkat daerahnya sudah berangkat menuju lokasi kejadian dari ibu kota di Ranai ke lokasi tanah longsor yang jarak tempuhnya sekitar 93 mil laut. Dan kita minta BPBD Kepri segera mengiirimkan bantuan logistik ke Natuna,” tegas Ansar.

Ansar kemudian meminta agar masyarakat yang tinggal disekitar kejadian tetap waspada, mengingat curah hujan masih cukup tinggi, sambil mendoakan tidak ada longsor susulan.

Bupati Natuna Wan Siswandi dan Wabup Natuna Rodhial Huda memimpin rapat terbatas dan mengambil alih komando rencana penanganan penyelamatan korban musibah tanah longsor di Serasan, Selasa, 07 Maret 2023.

“Tentu saja kita berharap jangan sampai ada longsor susulan, kita semua harus selalu waspada,” harapnya.

Kata Ansar, melalui BPBD Kepri akan segera mengirim bantuan logistik yang dibutuhkan masyarakat sebanyak 200 paket. Setiap paketnya berisikan mie instan 2 dus, sarden 5 kaleng, minyak goreng 5 kilogram, gula 2 kilogram, teh 2 kotak, susu bubuk 2 kotak, peralatan mandi 1 paket, peralatan makan 1 paket, dan peralatan masak 1 paket.

“Semoga bantuan yang kita kirimkan ini bisa membantu meringankan beban para korban yang selamat, sambil kita tetap berkoordinasi dengan bupati setempat secara intens,” ujar Ansar.

Selain mengirimkan bantuan, Gubernur Ansar juga akan berangkat ke Natuna pada Selasa, 7 Maret 2023 pagi bersama Kepala BNPB Pusat, meninjau langsung lokasi tanah longsor di Serasan, Natuna.

Menurut Erimudin, tokoh masyarakat Serasan, material tanah longsor yang menimbun rumah warga berasal dari Gunung Jemenang. Hal tersebut dikarenakan curah hujan tinggi tiada henti yang terjadi dalam sepekan ini.

“Sebenarnya tak ada yang tinggal di kaki gunung, semuanya di bawah, di hamparan. Namum karena berasal dari gunung yang sangat tinggi, longsornya berhenti sampai di hamparan datar. Nah, hamparan datar itu adalah perumahan atau pemukiman warga,” kata Erimudin, melalui pesan WhatsApp, Selasa, 7 Maret 2023. (KP).


Laporan : Amran


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *