Pelatih Perguruan Silat Ciungwanara Jabat Panglima Besar Muda Hulubalang Geram Kepri Bersatu

Terbit: oleh -124 Dilihat

KEPRI – Pelatih Perguruan Silat Ciungwanara, Jupri, terpilih secara aklamasi sebagai Panglima Besar Muda Hulubalang, Genarasi Anak Melayu (Geram) Kepri Bersatu, pada musyawarah mufakat pembentukan struktur Hulubalang Geram, Minggu, 23 Oktober 2022, di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau.

Lelaki energik dan mudah bergaul yang akrab disapa Bang Jep ini, terpilih berkat adanya pernyataan setuju, yang dilontarkan secara lisan oleh semua peserta musyawarah, untuk mendapatkan keputusan bersama.

Jupri, Panglima Besar Muda Hulubalang, Genarasi Anak Melayu Kepri Bersatu, Provinsi Kepulauan Riau terpilih.

Dalam sambutannya, Jep menyebutkan filosofi Hulubalang Geram Kepri Bersatu sebagai pengawal negeri, pendukung kebijakan pemerintah, sesuai dengan peraturan yang telah diatur oleh pemerintah, dan juga tujuan NKRI, menyesuaikan dengan adat istiadat budaya Melayu.

“Panglima Galang pergi berperang, ke Tanjungpinang melalang melintang, terbentuknya Hulubalang Geram, semoga Provinsi  Kepri aman dan tentram,” ujar Jep, dalam pantun pembuka sambutannya, selaku Panglima Besar Muda Hulubalang Geram Kepri Bersatu.

Jep menjelaskan, Hulubalang adalah pengawal raja, dikarenakan status dan sistem kerajaan di negeri ini sudah tiada, maka dianalogikan bahwa, yang patut dianggap raja oleh Hulubalang Geram Kepri Bersatu adalah kepala daerah setempat, dalam hal ini Gubernur Provinsi Kepulauan Riau.

“Tujuannya menjadi wadah juga fasilitator kepada pemuda dan masyarakat Melayu lainnya, dalam mengembangkan kemampuan bekarya dengan tetap harus menjaga tradisi Melayu di Provinsi Kepri, serta diharapkan dapat menjaga marwah negeri dan memberikan dampak positif kepada generasi muda dan tanah Melayu,” jelas Jep.

Jupri, Panglima Besar Muda Hulubalang, photo bersama Ketum Geram dan beberapa para petinggi Geram Kepri Bersatu Provinsi Kepulauan Riau. 

Oleh karena itu, lanjut Jep, izinkan kami memohon doa restu, dan bimbingan, serta arahan dari orang-orang tua kami, para cendikiawan Melayu, serta pemerintah setempat, dalam rangka menjaga tanah Melayu.

“Kepulauan Riau negeri bertuah, lautnya luas indah berseri, mari bersama menjaga marwah, menjadi tuan di negeri sendiri,” tegas Jep.

Sebelumnya, Pembina Utama DPP Geram Kepri Bersatu, H. Teddy Jun Askara, SE, MM, saat membuka secara resmi Musyawarah Mufakat Pembentukan Struktur Hulubalang Geram, meminta agar yang tergabung dalam struktur Hulubalang Geram Kepri Bersatu, mengerti apa tugas utama Hulubalang.

“Pertama kita mesti tahu dulu apa itu Hulubalang, jangan sampai sudah bergabung di Hulubalang, tapi tidak tahu. Hulubalang pada zaman kerajaan adalah pasukan perang Melayu, panglima perangnya bangsa Melayu, yang berani menjaga marwah negeri Melayu,” terang Teddy.

Pembina Utama DPP Geram Kepri Bersatu, Provinsi Kepulauan Riau, H. Teddy Jun Askara, SE, MM menyampaikan sambutan, sekaligus membuka jalannya acara.

Teddy berharap, Hulubalang Geram Kepri Bersatu bisa bersinergi bersama Hulubalang LAM Provinsi Kepri. Karena menurutnya, kehadiran LAM sebagai payung negeri, memerlukan campur tangan berbagai organisasi Melayu, dalam menjaga marwah dan menjawab tantangan pembangunan di Provinsi Kepri.

“Hulubalang memiliki tanggungjawab besar dalam memperjuangkan marwah, menghidupkan kembali budaya silaturahmi, membicarakan aspirasi membangun daerah ini, agar Melayu bisa menjadi tuan di negeri sendiri,” imbuh Teddy.

Sebagai Pembina Utama DPP Geram Kepri Bersatu, Teddy tak ingin Hulubalang Geram Kepri Bersatu menjadi pengemis di rumah sendiri. Oleh karena itu, Geram Kepri Bersatu mesti cemerlang dalam berpikir.

“Saya tak suka Geram ngajukan proposal, saya tak ingin kita disebut pengemis, karena bangsa Melayu adalah bangsa yang hebat, dan kita masih punya kekuatan. Mari kita bersatu, jangan terpecah-pecah,” cetus Teddy.

Panglima Besar Muda Hulubalang Geram Kepri Bersatu diantara tamu undangan acara Musyawarah Mufakat Pembentukan Struktur Hulubalang Geram.

Teddy mengakui, tidak semua pemikiran hebat generasi Melayu di Provinsi Kepri dapat terealisasi dan tersampaikan dengan baik. Pesan-pesan positif dan suara-suara sumbang masyarakat Melayu di Kepri, menurutnya terfokus di warung-warung kopi.

“Banyak bersuara, tapi tidak tahu mau disampaikan kemana, akhirnya bercakap-cakap di kedai kopi. Itu karena kita tidak bersatu, kalau bersatu, maka aspirasi itu, bisa kita sampaikan langsung kepada pemimpin, yaitu mengutamakan kesejahteraan masyarakat Melayu,” tegas Teddy.

Oleh karena itu, Teddy berharap kehadiran Geram Kepri Bersatu, baik melalui Hulubalang, maupun melalui Puan Geram Kepri Bersatu, mampu menghidupkan kembali semangat masyarakat Melayu Kepri.

“Kalau diusik, kalau diganggu, kita harus bangkit melawan. Caranya, jangan pakai tombak, jangan pakai keris, kalau dulu boleh. Sekarang cukup pakai henphone, gunakan bahasa sesuai budaya Melayu, dengan kata-kata tidak melanggar hukum berlaku. Sudah saatnya Melayu bijak menghadapi permasaalahan di Kepri,” tutup Teddy.

Pembina Utama Geram Kepri Bersatu Kota Tanjungpinag, Dasril, S.Ip menyampaikan sambutan.

Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Pembina Utama Geram Kepri Bersatu Kota Tanjungpinag, Dasril, S.Ip. Kata Dasril, Geram Kepri Bersatu harus bisa mengatasi kusulitan-kesulitan yang dialami masyarakat Melayu, khusunya di Kota Tanjungpinang.

“Memang kita harus saling membantu, sampaikan saja keluhan-keluhan masyarakat, untuk kita siapkan program-programnya. Insya Allah, apa yang menjadi tanggungjawab kami, selagi itu bisa kami lakukan, pasti akan kami bantu,” tambah Dasril.

Sementera, Capten Awaluddin Rahim, M. MAR, Pembina Geram Kepri Bersatu, yang juga hadir pada kesempatan itu, menghimbau masyarakat Melayu Kepri agar dapat bersatu. Terutama dalam memanfaatkan potensi laut, khususnya jalur pelayaran dan perdagangan, untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kalau bisa marilah kita bersatu, menyuarakan hak-hak kita selaku masyarakat Melayu Kepri, menguasai bandar-bandar pelayaran, seperti labuh jangkar, karena itu adalah hak kita,” ungkap Awaluddin.

Capten Awaluddin Rahim, M. MAR, Pembina Geram Kepri Bersatu, menyampaikan sambutan.

Penutup sambutan, Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Geram Kepri Bersatu, Provinsi Kepulauan Riau, Aryandi, SE, menerangkan Hulubalang Geram Kepri Bersatu adalah wadah, tempat berkumpulnya para generasi pemberani, pembela tanah Melayu.

“Disini mereka bersatu, tuah sakti hamba negeri, esa hilang dua terbilang, patah tumbuh hilang berganti, berjayalah Hulubalang Geram Kepri Bersatu Provinsi Kepulauan Riau,” cetus Malek, panggilan akrab Aryandi.

Musyawarah mufakat pembentukan struktur Hulubalang Geram Kepri Bersatu, diisi juga dengan berbagai rangkaian kegiatan. Mulai dari persembahan silat, perkenalan diri masing-masing Hulubalang, penyerahan tombak komando, perkenalan asal usul dan sejarah tanjak, hingga photo bersama. (KP).


Laporan : Deny Jebat


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *