Kritik Sastra Puisi Hujan Bulan Juni

Terbit: oleh -163 Dilihat
Rena Fitriani

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu

 

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

 

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan

Diserap akar pohon bunga itu

Puisi Hujan Bulan Juni adalah puisi karya Sapardi Djoko Damono. Puisi ini diterbitkan oleh Grasindo Tahun 1994 dan puisi ini mengandung makna yang sangat dalam. Pada puisi Hujan Bulan Juni menceritakan tentang seseorang yang sangat mencintai dan menyayangi seseorang dengan sangat tabah dan kuat. Dan juga rindu yang tertahankan tak diungkapkan.

Kesabaran dan ketabahannya digambarkan pada hujan bulan juni.

Dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu.

Pada bait tersebut penulis menggambarkan seseorang ingin menghilangkan rasa keraguannya kepada seseorang yang yang sangat disayanginya itu.

Seperti yang kita lihat,makna dari puisi yang dituliskan oleh Sapardi Djoko Damono ini ialah arti penantian seseorang dan menyimpan rasa rindunya. Pilihan kata atau diksi yang digunakan pada puisi ini sangat bagus dan jelas sehingga membutuhkan fokus untuk memahami makna dari puisi tersebut.

Kelebihan dari puisi ini ialah maknanya yang dapat mewakili isi hati seseorang yang sedang rindu, penulisannya yang jelas, dan diksi yang sangat baik. (*).


Biodata Penulis

  • Nama : Rena Fitriani
  • NIM : 2003010086
  • Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
  • Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
  • Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *