Mahasisawa Kelautan Umrah Lakukan Wawancara Terkait Populasi Dugong yang Terancam Punah

Terbit: oleh -42 Dilihat
Sofyan-Ali-Nasution

Penulis : Sofyan Ali Nasution

Jurusan : Ilmu Kelautan

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan


ANCAMAN terhadap populasi mamalia laut Dugong terus meningkat. Sebgai biota laut Dugong perlu dilindungi dan dilestraikan. Karena berperan penting dalam ekosistem perairan laut.

Sementara di daerah Kawal keberadaan Dugong mulai sulit untuk dijumpai atau bisa dibilag hampir punah, karana ketidaksadarannya masyarakat yang terus menangkap mamalia satu ini.

”Saat ini ancaman kepunahan Dugong terus meningkat, baik karena di tangkap maupun tertangkap. Karena dagingnya kerap dikonsumsi dan menurut mitos air mata Dugong memiliki kekuatan mistis yang dipercaya. Mau gimana lagi karena masyarakat Kawal bekerja sebagai nelayan sebagian warga telah dihimbau untuk tidak melakukan penangkapan terhadap hewan yang dilindungi,” ujar Pak De selaku narasumber.

Mengambil hewan-hewan yang dilindungi sangatlah disayangkan. Karena dapat merusak kestabilan ekosistem yang ada di laut. Sebagai hewan laut yang dilindungi pemanfaatan secara langsung ataupun air matanya dilindungi Undang Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya hayati dan ekosistemnya.

Berdasarkan hasil wawancaara narasumber juga mengatakan bahwasanya ada juga penangkapan hiu yang juga termasuk hewan yang di lindungi. Hiu ditangkap karena mau mengambil siripnya. Karena sirip hiu memiliki nilau jual yang sangat tinggi. (KP).


Kiriman Pembaca koranperbatasan.com Minggu, 22 Desember 2019


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *