NATUNA – Jembatan Semala yang menghubungkan Batubi-Kelarik terputus dan rusak parah pada Kamis, 15 Desember 2022.
Camat Bunguran Utara, Mardi Hendika, SE mengatakan terputusnya akses darat satu-satunya menuju ke pusat Kabupaten Natuna (Ranai-red) itu disebabkan banjir dan meluapnya Sungai Semala.
“Bentangan kerusakan mencapai 20 hingga 30 meter, dan air sudah meluap tinggi. Untuk kedalaman dari dasar Sungai Semala mencapai 7 hingga 8 meter. Jalan itu akses satu-satunya ke Kabupaten, delapan desa di kecamatan ini menggunakan akses jalan itu. Baik untuk distribusi makanan dan sebagainya,” terang Mardi.
Menurut Mardi, ruas jalan tersebut merupakan tanggungjawab Pemerintah Provinsi Kepuluan Riau. Ia berharap pembangunan Jembatan Semala bisa diprioritaskan.
“Ini merupakan tangggung jawab provinsi, kami minta jembatan itu menjadi prioritas dulu. Kalau bisa mungkin sama jalannya Alhamdulillah. Tetapi jembatannya yang menjadi masalah, sudah agenda setiap tahun menjadi PR kita,” ungkapnya.
Diakui Mardi, pihaknya sudah berupaya dengan melakukan gotong royong setiap tahun. Bahkan di tahun 2022 ini, sudah dua kali.
“Jembatan Semala pekerjaannya berat sekali, kita tidak bisa juga lama-lama menunggu. Mungkin ada dari provinsi kita mohon untuk bantuan alat atau bagaimana, mungkin ada rekanan-rekanan yang biasa mempekerjakan jalan Batubi-Kelarik bisa diarahkan untuk membantu masyarakat,” pintanya.
Adapun dampak dari peristiwa tersebut, untuk sementara waktu masyarakat diminta untuk tidak melintasi akses jalan Batubi-Kelarik.
“Kondisi jembatan parah, aksesnya betul-betul kita tutup dulu, sebab membahayakan masyarakat yang lewat,” ujarnya.
Mardi memastikan, untuk permukiman warga di Kecamatan Bunguran Utara masih aman dari Banjir. (KP).
Laporan : Johan