Puisi Ibu – Chairil Anwar
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu….
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu….
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kalo aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun….
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu…
Ibu….
Aku sayang padamu…
Tuhanku…
Aku bermohon padamu
Sejahterakan lah dia
Selamanya….
Sinopsis Puisi Ibu.
Puisi “Ibu” diciptakan oleh Chairil Anwar yang sangat populer di Indonesia. Dalam puisi yang diciptakan oleh Chairil Anwar ini menceritakan bagaimana sikap sang ibu kepadanya melalui puisi tersebut. Dari puisi tersebut mengungkapkan rasa berterima kasih dari seorang anak kepada sang ibu yang telah merawat, membesarkan, dan mendidik dengan kasih sayang yang tulus.
Anak tersebut mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan seorang ibu yang begitu mengasihinya dengan tulus serta penuh kasih sayang yang sejati.
Kelebihan dalam Puisi-Ibu ini pilihan kata yang digunakan sangat mampu menyentuh hati pembaca dan pendengar puisi ini. Dalam puisi tidak terlalu ada memuat kata-kata kiasan atau majas yang berlebihan.
Sehingga penggunaan kata konkret di dalam puisi ini sangat memiliki porsi yang banyak sehingga para pembaca dapat mengerti dengan mudah. Dalam puisi ini berbentuk rapi dan tertata yang menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana pembaca. (*).
Biodata Penulis
- Nama : Endang Tri Suli
- NIM : 2003010013
- Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
- Universitas Maritim Raja Ali Haji